Australia Akan Paksa Google dan Facebook Bayar Konten Berita

Desy Setyowati
20 April 2020, 14:21
Australia Akan Paksa Google dan Facebook Bayar Konten Berita
Katadata
Ilustrasi tampilan aplikasi Facebook dan Google

Pendapatan industri iklan di Australia anjlok akibat pandemi corona. Karena itu, pemerintah Australia akan memaksa Google dan Facebook membayar konten yang diambil dari situs berita.

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) akan merilis rancangan peraturan terkait hal itu pada akhir Juli. Ia optimistis akan berhasil menagih uang dari Google dan Facebook, walaupun Prancis dan Spanyol gagal.

Advertisement

“Kami sangat sadar akan tantangan dan kompleksitas dalam memastikan kode wajib. Banyak negara lain telah mencobanya tanpa banyak keberhasilan. Kami pikir bisa menjadi yang terdepan di dunia,” kata Frydenberg dikutip dari Australian Broadcasting Corp, Senin (20/4).

"Kami ingin peraturan terkait dunia digital mencerminkan sebanyak mungkin aturan di dunia fisik," ujar Frydenberg. (Baca: Cek Fakta hingga Blokir, Cara Facebook dan Google Tangkal Hoaks Corona)

Frydenberg mencatat, Google menjaring 47% dari pengeluaran iklan secara online, tidak termasuk iklan baris di Australia. Sedangkan Facebook mengklaim 24%.

Di satu sisi, perusahaan-perusahaan media berhenti mencetak lusinan surat kabar utama di seluruh Australia karena pandemi Covid-19. Hal ini berdampak juga kepada para pengiklan.

Sebenarnya, ACCC telah menegosiasikan kode etik sukarela kepada Google dan Facebook untuk membayar konten berita. Namun, keduanya tidak setuju. “Utamanya terkait pembayaran konten ini,” kata Frydenberg.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement