ConocoPhillips Sebut Covid-19 Buat Permintaan Gas Blok Corridor Turun
ConocoPhillips (Grissik) Ltd menyebut lifting gas Blok Corridor pada kuartal I tahun ini tak mencapai target APBN. Sebab, permintaan gas blok tersebut turun karena penyebaran Covid-19.
Berdasarkan data SKK Migas, realisasi lifting gas Blok Corridor hingga akhir Maret 2020 sebesar 828 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Angka tersebut baru mencapai 88,9% dari target APBN sebesar 932 MMscfd.
Sedangkan realisasi lifting minyak Blok Corridor mencapai 6.812 barel minyak per hari (bopd) atau 91,9% dari target yang telah ditetapkan APBN sebesar 7.410 bopd. "Penyebab utamanya karena permintaan gas dari pembeli turun karena situasi saat ini," kata Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad kepada Katadata.co.id, Senin (20/4).
Dia pun belum dapat memperkirakan capaian lifting migas Blok Corridor pada akhir tahun ini. Taufik hanya berharap pandemi corona segera berakhir.
"Kami masih analisa dan tergantung berapa lama situasi sekarang ini akan berlangsung," kata Taufik.
(Baca: SKK Migas: Lifting Tahun Ini Tak Capai Target Karena Pandemi Corona)
Biarpun begitu, Perusahaan asal Amerika Serikat itu telah berkoordinasi dengan SKK Migas membahas revisi Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) pada tahun ini. ConocoPhillips berencana efisiensi biaya pada kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
"Di Blok Corridor juga sekarang sedang tidak ada proyek besar setelah Suban Compressor sudah selesai akhir tahun lalu," ujar Taufik.
Di sisi lain, ConocoPhillips memutuskan untuk menutup sumur secara permanen atau plug and abandon sumur yang tak berproduksi. Taufik menjamin kegiatan penutupan sumur itu tak akan menganggu produksi Blok Corridor.
"Kegiatan tersebut merupakan hal rutin yang terus dilaksanakan sesuai kebutuhan dan prioritas," kata dia.
ConocoPhillips merupakan operator Blok Corridor yang memasok gas ke Singapura. Berdasarkan data SKK Migas, produksi gas Blok Corridor sepanjang tahun lalu mencapai 846 MMScfd.
(Baca: Ekspor ke Singapura Disetop, Gas Blok Corridor Dialirkan ke Jabar)