Rupiah Melemah ke Rp 15.467 per dolar AS Meski BI Intervensi
Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot sore ini, Selasa (21/4) melemah 0,36% ke level Rp 15.467 per dolar AS. Rupiah masih melemah meski BI telah melakukan intervensi guna menstabilkan rupiah yang tertekan harga minyak dan pembayaran dividen perusahaan.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia melemah. Mengutip Bloomberg, dolar Singapura turun 0,59%, dolar Taiwan 0,18%, won Korea Selatan 0,76%, peso Filipina 0,03%, rupee India 0,39%, yuan Tiongkok 0,2%, dan ringgit Malaysia 0,51%.
Sementara Yen Jepang menguat 0,28%, dolar Hong KOng 0,01%, dan baht Thailand 0,09%,
(Baca: Harga Minyak Negatif Buat Emiten Migas Rontok, IHSG Turun 1,62%)
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate yang dipublikasikan BI pada pukul 10.00 WIB juga menempatkan rupiah melemah 100 poin dari posisi kemarin ke level Rp 15.643 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, rupiah melemah antara lain disebabkan permintaan untuk dolar AS pada bulan ini yang tengah meningkat. Selain itu, harga minyak yang anjlok ke level terendah sepanjang sejarah juga memberikan sentimen negatif.
"Banyak perusahaan yang listing di bursa harus membayar deviden kuartal pertama," ujar Ibrahim kepada Selasa (21/4).
(Baca: Kembali Melonjak, Kasus Positif Corona di Indonesia Tembus 7.000)
Menurut Ibrahim, BI telah melakukan intervensi guna membantu rupiah kembali stabil. Alhasil, pelemehan rupiah sore ini tak sedalam tadi pagi yang melewati level Rp 14.500 per dolar AS. "Pada saat mendekati penutupan pasar, arus modal asing kembali masuk dan membanjiri pasar valas dan obligasi dalam negeri," kata dia.
Dalam perdagangan besok rupiah kemungkinan masih akan melemah saat dibuka, tetapi kemungkinan ditutup menguat. "Kisaran ada di Rp 15.320-15.570 per dolar AS," tutupnya.