Ekonom CSIS Sebut RUU Cipta Kerja Awal Perbaikan Iklim Usaha & Ekonomi

Rizky Alika
27 April 2020, 18:26
omnibus law, ruu cipta kerja, dpr
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Sejumlah buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) berunjuk rasa di Alun-alun Serang, Banten, Selasa (28/1/2020). Akademisi menilai Omnibus Law Cipta Kerja sebagai awal reformasi ekonomi Indonesia.

DPR kembali membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja dengan mengundang akademisi. Kepala Desk Ekonomi Center for Strategis and International Studies (CSIS) Yose Rizal mengatakan beleid tersebut menjadi awal dalam reformasi ekonomi.

"RUU ini memang tidak sempurna, tapi ini langkah awal yang tepat bagi perbaikan iklim usaha dan ekonomi," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Badan Legislasi DPR secara virtual, Senin (27/4).

Menurutnya, reformasi ekonomi diperlukan untuk memacu investasi. Sebab, penciptaan lapangan kerja yang berkualitas tidak bisa dilakukan tanpa adanya investasi.

Saat ini, lanjut dia, ekonomi dunia sedang mengarah ke tahap krisis. CSIS pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam skenario berat negatif 0,4%. Ini artinya, investasi dunia juga tengah merosot.

(Baca: Pemerintah Bakal Tuntaskan RUU Ciptaker Tanpa Klaster Ketenagakerjaan)

Dia pun berharap Indonesia dapat meningkatkan investasi saat kondisi ekonomi dunia telah pulih. Investasi tersebut dapat menjadi solusi atas pemutusan hubungan kerja (PHK) yang telah terjadi selama berlangsungnya pandemi virus corona (Covid-19).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...