Jokowi Catat Sejumlah Daerah Defisit Bahan Pokok, Terbesar Gula Pasir

Dimas Jarot Bayu
28 April 2020, 16:21
Jokowi Catat Sejumlah Daerah Defisit Bahan Pokok, Terbesar Gula Pasir.
ANTARA FOTO/Fauzan/pras.
Jokowi mendata sejumlah wilayah mengalami defisit bahan pokok. Komoditas yang mengalami kelangkaan paling banyak yaitu gula pasir.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencatat terdapat defisit kebutuhan pokok di berbagai daerah di Indonesia. Defisit bahan pokok terbesar antara lain berasal dari komoditas gula pasir dan bawang putih.

Jokowi mengatakan, stok gula saat ini terpantau defisit di 30 provinsi Indonesia. “Sedangkan stok bawang putih diperkirakan terjadi defisit di 31 provinsi,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference, Jakarta, Selasa (28/4).

Komoditas lain yang mengalami defisit, yakni telur ayam di 22 provinsi, beras di tujuh provinsi, jagung di 11 provinsi.

(Baca: Jokowi Prediksi Produksi Beras Capai 5,62 Juta Ton saat Puncak Panen)

Kemudian, stok cabai besar di 23 provinsi, cabai rawit di 19 provinsi, dan bawang merah di satu provinsi. Adapun stok untuk minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi. 

Oleh karena itu, Jokowi meminta menteri terkait melakukan asesmen secara cepat terhadap kebutuhan pokok di setiap provinsi. Dengan demikian, pemerintah bisa mengantisipasi defisit sejumlah kebutuhan pokok di berbagai wilayah Indonesia.

Kepala Negara juga meminta agar distribusi bisa berjalan dengan baik. Khusus untuk wilayah yang mengalami defisit kebutuhan pokok, dia berharap bisa segera diatasi oleh pasokan komoditas dari  wilayah lainnya yang surplus.

“Oleh sebab itu transportasi distribusi pangan antarprovinsi, antarwilayah, antarpulau tidak boleh terganggu,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi meminta agar produksi pangan dijaga agar tetap berjalan normal. Meski demikian, hal tersebut tetap dilakukan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...