Tangki Penyimpanan Penuh, Harga Minyak Jatuh di Bawah US$ 20 per Barel
Harga minyak dunia kembali di bawah US$ 20 per barel pada perdagangan Selasa (28/4) karena tangki penyimpanan nyaris penuh. Sedangkan permintaan minyak terus turun karena penyebaran Covid-19.
Berdasarkan data Bloomberg hari ini pada pukul 08.00 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juni 2020 turun 5,16% ke level US$ 12,12 per barel. Sedangkan harga minyak Brent untuk kontrak Juni turun 0,65% menjadi US$ 19,86 per barel.
Harga minyak hari ini terus melanjutkan penurunan sejak pekan lalu. Pada perdagangan Senin (27/4), harga minyak WTI bahkan jatuh 25% dan Brent anjlok nyaris 7%.
Padahal sejumlah negara mulai mengambil kebijakan tentatif untuk melonggarkan karantina wilayah demi membantu pemulihan ekonomi. Biarpun begitu, permintaan bahan bakar tetap saja turun hingga 30%.
(Baca: Permintaan Anjlok 30%, Harga Minyak Terus Turun dalam 8 Pekan Terakhir)
Akibatnya, tangki penyimpanan minyak terisi hingga 85%. Stok minyak mentah WTI di pusat pengiriman Cushing, Amerika Serikat pada pekan lalu naik pun lebih dari 6% menjadi sekitar 65 juta barel.
Amerika Serikat pun berupaya mencari tempat penyimpanan lain."Input dalam Cushing sedikit melambat, yang menandakan mereka menemukan tempat alternatif untuk menyimpan minyak atau penurunan besar dalam produksi," kata Analis pasar senior di Price Futures Group Phil Flynn seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (28/4).
Anjloknya harga minyak juga diperparah dengan pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan kontraksi sebesar 2% pada tahun ini. Proyeksi tersebut lebih buruk dari kondisi krisis keuangan.
Selain itu, pelaku pasar menyebut kontrak minyak mentah anjlok karena investor ritel mengalihkan dananya dari kontrak bursa berjangka pada Juni 2020. Hal ini untuk meghindari penurunan harga minyak pada pekan lalu yang mencapai minus US$ 37,63 per barel.