Pemerintah Sebut 80% Masalah Corona Merupakan Persoalan Psikologis

Dimas Jarot Bayu
29 April 2020, 15:02
virus corona, covid 19,
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ama.
Petugas medis memindahkan pasien ke ruang isolasi saat simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020).

Penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia tak hanya dilakukan berdasarkan faktor medis semata. Pemerintah pun melakukan penanganan corona dari aspek psikologisnya.

Bahkan, pemerintah memberikan porsi yang lebih besar terhadap aspek psikologis ketika menangani corona. Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan, hal tersebut lantaran masalah psikologis lebih besar dibanding persoalan medis ketika pandemi corona.

Advertisement

"Laporan Gugus Tugas menyampaikan bahwa persoalan Covid-19 adalah 20% persoalan kesehatan, 80% persoalan psikologis," kata Moeldoko melalui video conference, Rabu (29/4).

Moeldoko mengatakan, aspek psikologis lebih besar porsinya karena hal tersebut sangat mempengaruhi imunitas masyarakat. Jika psikologis masyarakat baik, maka imunitasnya pun menguat.

(Baca: Semangat Gotong Orang Indonesia Meningkat di Masa Pandemi Corona)

Hal itu dapat mencegah masyarakat tertular dari corona. "Jika masyarakat tidak bisa menjaga psikologi mereka sendiri, maka ada kecenderungan bahwa imunitas tubuh menjadi menurun. Justru hal itu yang menyebabkan seseorang terkena Covid-19 dan akhirnya menjadi lemah," kata Moeldoko.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement