Kebutuhan Bahan Baku Besar, Harga Makanan Terancam Naik Usai Lebaran
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) mengkhawatirkan akan terjadi kenaikan harga makanan dan minuman pasca Lebaran. Kenaikan harga barang dipicu oleh meningkatnya kebutuhan impor bahan baku usai lebaran, ditambah kurs rupiah yang masih melemah.
"Kurs rupiah melemah dan ini sangat bermasalah, nanti diperkirakan akan ada kenaikan harga sangat signifikan," kata Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik dan Hubungan Antar Lembaga Gapmmi Rachmat Hidayat kepada katadata.co.id, Rabu (29/4).
Menurutnya, tambahan impor bahan baku belum dibutuhkan untuk persiapan produksi jelang Ramadan hingga Lebaran ini. Sebab, stok bahan baku makanan dan minuman sudah dipersiapkan sejak awal tahun.
(Baca: Industri Makanan & Minuman Keluhkan Kebijakan Pemerintah Tidak Sinkron)
Namun, penambahan stok impor bahan baku baru dalam jumlah besar akan dilakukan setelah Lebaran. Dengan kondisi nilai tukar yang melemah, ongkos produksi industri makanan dan minuman akan meningkat.
Selain faktor kurs, Rachmat juga mengkhawatirkan kendala pasokan bahan baku di negara produsen. Sebagaimana diketahui, pandemi virus corona (Covid-19) telah membuat berbagai negara membatasi aktivitas fisik sehingga berpotensi menurunkan produksi di negara tersebut.