Tertekan Penurunan Harga Batu Bara, Laba PTBA Kuartal I Anjlok 21,04%

Image title
3 Mei 2020, 07:00
Ilustrasi, aktivitas tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Pada kuartal I 2020 laba PTBA tercatat anjlok 21,04% karena kinerja pendapatan yang turun, diiringi dengan penurunan harga batu bara.
www.ptba.co.id
Ilustrasi, aktivitas tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Pada kuartal I 2020 laba PTBA tercatat anjlok 21,04% karena kinerja pendapatan yang turun, diiringi dengan penurunan harga batu bara.

Penurunan harga batu bara global, diiringi oleh peningkatan beban produksi menekan kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepanjang kuartal I 2020.

Mengutip laporan keuangan dalam keterbukaan informasi, Jumat (1/5), sepanjang kuartal I 2020 PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,12 triliun, turun 4,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Advertisement

Dari segi penjualan, pada kuartal I 2020 penjualan batu bara PTBA tercatat sebesar Rp 5,03 triliun, turun 1,87% dibanding kuartal I 2019 yang sebesar Rp 5,13 triliun. Padahal, penjualan PTBA ke pihak berelasi tercatat naik, namun tidak diimbangi dengan penjualan batu bara ke pihak ketiga.

Kinerja pendapatan PTBA makin terpukul, lantaran pendapatan dari aktivitas lainnya juga tercatat turun. Akun pendapatan ini berasal dari lini penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.

Pada kuartal I 2020, PTBA hanya mampu meraup pendapatan dari aktivitas lainnya sebesar Rp 87,23 miliar. Padahal, pada kuartal I 2019, PTBA mampu meraup sebesar Rp 205,94 miliar.

Pendapatan PTBA juga dipengaruhi harga jual rata-rata batu bara, yang turun sebesar 3,9% menjadi Rp 741.845 per ton dari sebelumnya Rp 772.058 per ton. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan harga batu bara Newcastle sebesar 29,5%, dan harga batu bara thermal Indonesia sebesar 6,9%.

(Baca: PTBA Sebut Proyek Gasifikasi Batu Bara Terus Jalan Meski Ada Corona)

Kinerja penjualan PTBA yang turun makin tertekan dengan kenaikan beban pokok pendapatan, terutama biaya produksi. Sepanjang kuartal I 2020, biaya produksi PTBA tercatat meningkat 9,74%, yang berakibat meningkatnya beban pokok pendapatan sebesar 1,03%.

Kinerja pendapatan yang turun disertai peningkatan beban, membuat laba bersih PTBA sepanjang kuartal I turun 21,04% menjadi Rp 908,97 miliar. Sebelumnya, pada kuartal I 2019, PTBA berhasil menorehkan laba sebesar Rp 1,15 triliun.

Sebenarnya, kinerja PTBA berpotensi turun lebih dalam lagi jika sepanjang kuartal I 2020 tidak menjalankan langkah-langkah efisiensi, terutama untuk menurunkan harga pokok penjualan (HPP).

Dalam siaran pers, Kamis (30/4), Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa mengungkapkan, strategi penurunan HPP dijalankan melalui penerapan optimasi biaya jasa penambangan. Caranya antara lain, menekan stripping ratio dan jarak angkut yang paling optimal, optimasi jam jalan alat dan penghematan BBM.

(Baca: Pemerintah Percepat Proyek Gasifikasi Batu Bara Meski Ada Virus Corona)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement