Corona Hambat Produksi & Distribusi Barang, Inflasi April Diramal Naik

Agatha Olivia Victoria
4 Mei 2020, 08:57
Corona Hambat Produksi & Distribusi Barang, Inflasi April Diramal Naik
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi, pedagang aneka bahan bumbu masakan tertidur saat menunggu calon pembeli di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020).

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka inflasi April pada siang, hari ini (4/5). Ekonom memperkirakan, inflasi bulan lalu meningkat karena pandemi corona menghambat produksi dan distribusi barang.

Ekonom Senior Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memperkirakan inflasi April 0,16%, atau naik dibanding bulan sebelumnya 0,13%. "Ada gangguan produksi dan distribusi barang akibat Covid-19," demikian dikutip dari kajian bulanan Eric yang diterima Katadata.co.id, Senin (4/5).

Advertisement

Kontributor inflasi April yakni gula pasar, bawang merah, dan emas perhiasan yang harganya naik. Secara tahunan, Eric memperkirakan inflasi berada pada level 2,76%.

(Baca: Meski Harga Gula Melambung Tinggi, Mendag Tak akan Naikkan HET)

Permintaan musiman berpengaruh terhadap inflasi April, yang memasuki ramadan. Namun, permintaannya lebih rendah dibanding ramadan tahun lalu. "Karena daya beli masyarakat melemah akibat melambatnya aktivitas ekonomi sehubungan dengan virus corona," demikian dikutip.

Selain itu, ia menilai inflasi April relatif terkendali. Penyebabnya, masih banyak daerah di Indonesia yang memasuki masa panen padi.

Ekonom Permata Bank Josua Pardede juga mencatat, beberapa daerah mengalami kelangkaan bahan pokok, seperti beras, jagung, dan gula pasir di tengah pandemi Covid-19. "Ini tecermin dari kenaikan rata-rata ketiga barang tersebut," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (5/4).

Josua memerinci, harga beras naik 0,6% dan gula pasir 8,5%. Kemudian daging sapi 0,3%, bawang merah 13,8%, cabai rawit 2,1%, dan minyak goreng 0,4%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement