Sri Mulyani Waspadai Aktivitas Manufaktur RI Turun Terdalam di Asia

Agatha Olivia Victoria
4 Mei 2020, 15:09
PMI manufaktur, pelemahan industri manufaktur, efek covid-19
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan perlunya mewaspadai aktivitas manufaktur RI yang turun paling dalam di Asia.

Aktivitas manufaktur Indonesia menurun paling dalam di Asia. Hal ini terlihat dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur RI menurut IHS Markit sebesar 27,5 pada April yang baru dirilis hari ini.

"PMI April turun menjadi 27,5 dari bulan sebelumnya 43,5. Ini paling dalam di Asia," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat melalui konferensi video di Jakarta, Senin (4/5).

Sri Mulyani menjelaskan, angka PMI tersebut bahkan lebih tajam jika dibandingkan dengan Jepang dan Korea Selatan. Lemahnya sektor manufaktur ini berpotensi mengakibatkan penurunan ekonomi domestik secara keseluruhan. "Sehingga harus kita waspadai," ujarnya.

(Baca: Di Tengah Pandemi, Realisasi Investasi Manufaktur Kuartal I Naik 44,7%)

Selain Indonesia, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa PMI Manufaktur dan Jasa Eropa juga tertekan. PMI Manufaktur dan Jasa Eropa pada April terus terkontraksi, bahkan hingga level terendah sejak 2009.

Di sisi lain, business confidence Jerman pun turut mencatatkan rekor terendah. Kemudian, penjualan ritel Inggris terkontraksi 5,8%, sebagai rekor terendah.

Sepanjang periode Maret 2020, indeks manufaktur juga terkontraksi cukup dalam. PMI Indonesia pada Maret berada di kisaran 45,3, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya di level 51,9. Penurunan tersebut juga tercatat terendah dalam sembilan tahun periode survei atau sejak April 2011.

(Baca: Menkeu Sebut Kerugian Dunia Imbas Corona Capai Rp 134 Ribu Triliun)

Sepanjang periode Maret 2020, indeks manufaktur terkontraksi cukup dalam. Perusahaan informasi dan analisis keuangan berbasis di London, IHS Markit melaporkan, PMI Indonesia pada Maret berada di kisaran 45,3, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya di level 51,9. Penurunan tersebut juga tercatat terendah dalam sembilan tahun periode survei atau sejak April 2011.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan kontraksi industri manufaktur dalam negeri pada akhir kuartal I tahun 2020 disebabkan penyebaran Covid-19 di sejumlah daerah. Penurunan utilitas industri di berbagai sektor tak bisa dihindari.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...