Tertekan Data Inflasi April, Rupiah Melemah Lagi ke Level 15.100 / US$

Agatha Olivia Victoria
4 Mei 2020, 17:01
Karyawan Bank Mandiri Syariah menghitung uang rupiah dan dolar AS. Pada Senin (4/5) sore, nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 15.100 per dolar AS akibat rilis data ekonomi Indonesia kurang memuaskan, di antaranya inflasi yang rendah dan indeks manufakt
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan Bank Mandiri Syariah menghitung uang rupiah dan dolar AS. Pada Senin (4/5) sore, nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 15.100 per dolar AS akibat rilis data ekonomi Indonesia kurang memuaskan, di antaranya inflasi yang rendah dan indeks manufaktur turun di bawah 50.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot, Senin (5/4) sore kembali menyentuh level Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, rupiah turun 1,47% ke level Rp 15.100 per dolar AS.

Sementara berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia pada pukul 10.00 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.073 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, pelemahan rupiah disebabkan oleh rilis data perekonomian Indonesia yang kurang memuaskan. IHS Markit melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia di angka 27,5, jauh menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5.

"Data terbaru ini menunjukkan kontraksi sektor manufaktur Indonesia yang semakin dalam, akibatnya kinerja rupiah semakin terpuruk," tulis Ibrahim dalam rilis hariannya, Senin (4/5).

Seperti diketahui, Indeks dari Markit menggunakan angka 50 sebagai batas, di bawah 50 artinya kontraksi, sementara jika angkanya di atas 50 artinya ada ekspansi.

(Baca: Daya Beli Masyarakat Rendah Akibat Corona, Inflasi April Hanya 0,08%)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...