Saham Astra dan Telkom Dilego Investor Asing, IHSG Turun 0,46%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 0,46% ke level 4.608,79 pada perdagangan Rabu (6/5). Koreksi indeks merespon data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat cukup signifikan dan jauh di bawah proyeksi pemerintah, imbas pandemi corona.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan pelemahan IHSG hari ini karena investor waspada terhadap turbulensi pada pertumbuhan ekonomi karena covid-19. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 hanya mencapai 2,97%, lebih rendah dari proyeksi pemerintah sebesar 4,6%.
"Indonesia memiliki jumlah infeksi virus corona tertinggi kedua di Asia yang membuat pemerintah terus berupaya menahan penyebarannya, mulai terlihat dampaknya terhadap ekonomi," kata Lanjar dalam risetnya sore ini.
Turunnya indeks hari ini, diikuti oleh derasnya aliran modal asing keluar dengan penjualan bersih alias net sell saham mencapai Rp 347,43 miliar di pasar reguler. Saham PT Astra International Tbk (ASII) paling banyak dilepas investor asing dengan net sell Rp 113,84 miliar.
(Baca: Saham Unggulan Rontok, IHSG Sesi Satu Turun 0,63%)
Selain itu, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga ramai dilego oleh investor asing dengan net sell mencapai Rp 87,05 miliar. Kemudian saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga dilepas investor asing dengan net sell mencapai Rp 56,92 miliar.
Meski saham ASII banyak dilepas asing, namun saham ini ditutup naik 0,83% menjadi Rp 3,640 per saham. Berbeda, saham TLKM turun 2,41% menjadi Rp 3.240 per saham. Sedangkan PGAS tak bergerak di level Rp 815 per saham.
Tercatat total nilai transaksi hari ini di pasar modal senilai Rp 5,37 triliun dengan total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 6,85 miliar unit saham. Sejalan dengan penurunan indeks, ada 244 saham yang ditutup turun, 150 saham menguat, dan 145 saham stagnan.
Indeks LQ45 pada hari ini ditutup turun hingga 0,51%. Saham yang turun paling besar di indeks itu adalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) sebesar 6,91% menjadi Rp 2.290 per saham. Lainnya, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 6,88% menjadi Rp 1.285 per saham.
(Baca: AS-Tiongkok Ribut Soal Asal Virus Corona, IHSG dan Bursa Asia Tertekan)
Namun, pelemahan indeks saham-saham unggulan tersebut tertahan oleh beberapa saham yang naik signifikan. Seperti saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang meroket hingga 10,38% menjadi Rp 3.510 per saham. Serta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang naik 4,97% menjadi Rp 950 per saham.
Sementara bursa saham Asia mengakhiri perdagangan bervariasi. Sejalan dengan IHSG, indeks PSEi Filipina, dan KLSE Malaysia terkoreksi masing-masing 0,57% dan 0,91%. Sedangkan indeks Kospi Korea memimpin bursa saham Asia, naik 1,76%, diikuti Hang Seng Hong Kong naik 1,13%, Straits Times Singapura 0,75%, dan Shanghai 0,63%.