5 Fakta Gedung Sarinah, Pusat Belanja & McDonald’s Pertama Indonesia
Setelah hampir tiga dekade menempati Gedung Sarinah, McDonald’s mengucapkan selamat tinggal kepada pelanggannya. Restoran cepat saji asal Amerika Serikat itu ditutup permanen mulai Minggu (10/5).
Sejumlah warga ibu kota meramaikan acara penutupan gerai waralaba itu semalam. Akun Instagram @Mcdonaldsid pun menyiarkan acara itu secara langsung.
Letaknya yang berada di perempatan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, membuat restoran waralaba itu menjadi saksi bisu berbagai peristiwa besar di ibu kota. Banjir, serangan teror, hingga kerusuhan pernah terjadi di jalan itu. Lokasinya yang strategis juga kerap menjadi tempat nongkrong anak muda dari sejak awal dibuka hingga sekarang.
(Baca: Warganet Soroti Kerumunan Penutupan McDonald's Sarinah di Tengah PSBB)
“Bagi kami, McDonald’s Thamrin adalah flagship store yang menjadi tonggak sejarah kehadian kami di Indonesia,”ucap Direktur Marketing Communications, Digital, dan CBI McDonalds Indonesia, Michael Hartono, Kamis (7/5). “ Bagi jutaan konsumen, restoran ini adalah kenangan indah yang telah menciptakan jutaan momen berharga dan tak terlupakan.”
Restoran pertama McDonald’s di Indonesia itu terpaksa tutup atas permintaan manajemen gedung, PT Sarinah (Persero). Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Sarinah akan meremajakan diri sebagai langkah tranformasi bisnis perusahaan.
Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan renovasi Gedung Sarinah segera dilakukan pada Juni 2020 setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. "Program renovasi ini direncanakan selesai pada Mei 2021," katanya.
(Baca: Manajemen Ungkap Nasib Pekerja Usai Penutupan McDonald's Sarinah )
Berikut lima fakta tentang Gedung Sarinah:
1. Pusat belanja pertama di Indonesia.
Gedung Sarinah merupakan salah satu gedung pencakar langit dan pusat belanja pertama di Indonesia. Bangunan ini menjadi bagian proyek mercusuar Presiden Sukarno. Keberadaanya berbarengan dengan Hotel Indonesia dan Patung Selamat Datang.
Tinggi gedungnya 74 meter dan terdiri dari 15 lantai. Inilah gedung pertama dengan fasilitas cukup mewah ketika itu, yaitu mesin pendingin ruangan dan tangga berjalan (elevator). Sukarno meresmikannya pada 15 Agustus 1966.
Biaya pembangunannya berasal dari dana rampasan perang atau kompensasi pemerintah Jepang. Nama Sarinah dipilih oleh Bung Karno untuk mengabadikan nama pengasuhnya saat kecil. Ia mengaku sangat mengagumi wanita tersebut.
(Baca: Renovasi Gedung, Sarinah Harap McDonald's Bergabung dengan Konsep Baru)
2. Sempat disinggung oleh Obama
Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Hussein Obama sempat empat tahun tinggal di Indonesia. Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, usianya masih enam tahun. Obama sempat menyebut Sarinah ketika itu merupakan gedung yang tertinggi.
"Saya ingat dulu gedung paling tinggi Sarinah, sekarang Sarinah jadi gedung yang terlihat pendek," ucapnya, seperti dikutip dari Tempo.co. Letak gedung ini memang tak jauh dari tempat tinggal Obama kecil di Menteng Dalam. “Dulu ada becak dan bemo,” katanya.
3. Sarinah sempat berjaya sebagai pusat belanja di Jakarta
Pada masa jayanya, Sarinah berhasil mengusung konsep one stop shopping di Indonesia. Selain menjual produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, gedung ini juga berisi perkantoran, restoran, café, dan bar.
Sarinah menjadi tempat untuk mendapatkan barang berkualitas bagus dengan harga terjangkau. Sayangnya, konsep ini kemudian tergerus zaman. Sarinah kalah saing dengan mal-mal yang menghadirkan merek-merek internasional di Jakarta.
(Baca: Ada Renovasi, McDonald's Sarinah, KFC, dan 32 Gerai Lain Resmi Ditutup)
4. McDonald’s Sarinah sempat tutup pada 2009
Berbagai kejadian penting terjadi di depan Gedung Sarinah setidaknya dalam satu dekade terakhir. Pada 2013, banjir menggenang ibu kota dan membuat kawasan itu ditutup air hingga selutut orang dewasa. Hujan deras pada 1 Januari lalu juga membuat halaman gedung kebanjiran.
Sarinah juga menjadi saksi bisu bom Thamrin pada 14 Januari 2016 dan kerusuhan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada tahun lalu. Ketika terjadi kerusuhan, pelataran Sarinah rangsek oleh para pendemo. Tulisan merah yang menjadi ciri khasnya pun tertinggal menjadi “inah”.
Nah, McDonald’s tidak terus-menerus berada di gedung itu. Pada 2009 restoran ini pernah tutup karena terjadi pergantian kepemilikan. Dua tahun kemudian McDonald’s hadir kembali di Sarinah.
(Baca: Banjir Jakarta, Kompleks Istana Presiden Sempat Tergenang)
5. Konsep baru Sarinah
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan renovasi Gedung Sarinah akan menelan anggaran Rp 700 miliar. PT Wijaya Karya (Persero) ditunjuk menjadi kontraktornya.
“Saya maunya di situ ada komunitas kesenian. Bisa pameran lukisan atau videographic. Culture education community kami jalankan,” kata Erick, seperti dilansir dari Kompas.com.
Rencana revitalisasi gedung bersejarah itu telah diusung sejak akhir Desember 2019. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyebut Sarinah akan menjadi mal dan etalase pemasaran produk UMKM Tanah Air.
Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Sarinah akan menjadi ruang pamer bagi 100% produk lokal Indonesia. "Gedung yang sekarang kan sudah tua, seharusnya ditata sesuai dengan gedung tua yang desainnya heritage dan menarik," ucap Teten.