Cegah Krisis Pangan, Kemendes Siapkan 75 Ribu Ha Lahan Intensifikasi
Badan pangan dunia (FAO) memperkirakan, pandemi corona bakal menyebabkan krisis ketahanan pangan global. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berencana mengantisipasi hal itu dengan melakukan intensifikasi lahan pertanian di pedesaan seluas 75.000 hektare (ha).
Menteri Desa Tertinggal Abdul Halim Iskandar intensifikasi lahan tersebut dilakukan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dengan terget meningkatkan produksi padi atau beras sebanyak lima ton per ha. Proyek ini dilakukan melalui kerja sama dengan warga desa setempat yang kehilangan pekarjaan akibat wabah.
"Produksi pertanian di sana tiga ton per hektare, dengan intensifikasi diharapkan menjadi lima ton atau empat ton. Ini tentu tidak bisa berjalan sendiri dan kami dari beberapa hari terakhir sudah melakukan diskusi dengan Kementerian Perekonomian, PUPR dan Kementerian Pertanian," kata dia saat menggelar rapat virtual bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin (11/4).
(Baca: Eks Wakil Mentan Sebut Pandemi Corona Bisa Sebabkan Krisis Pangan)
Menurut Iskandar, untuk membiayai produksi sawah tersebut pihaknya menggunakan dana dari program padat karya tunai. Yang mana dana tersebut dapat digunakan untuk kegiatan produktif selain pembangunan infrastruktur desa.
Tak hanya itu, guna memperkuat ketahanan pangan nasional upaya diversifikasi pertanian juga dilakukan pada lahan-lahan milik desa yang masih kosong. Hal ini dilakukan lantaran dalam kondisi pandemi saat ini, komoditas pertanian yang sebelumnya mengandalkan impor tak bisa lagi diharapkan untuk memenuhi kebutuhan
Pasalnya, banyak negara eksportir cenderung menutup diri mengekspor hasil pertanian untuk kepentingan negaranya.