Jokowi: Ada Kemajuan Signifikan dalam Riset Penanganan Corona di RI

Dimas Jarot Bayu
11 Mei 2020, 12:43
jokowi, riset penanganan corona, virus coronam steam sell, covid-19
Katadata
Presiden Joko Widodo menyebut, kemajuan juga tampak pada penelitian terkait terapi sel punca atau stem cell untuk menggantikan jaringan paru yang rusak akibat corona dan genome sequencing.

Presiden Joko Widodo mencatat sejumlah kemajuan signifikan atas riset terkait penanganan virus corona di Indonesia. Salah satunya, datang dari dari pengujian terapi plasma darah atau convalescent plasma untuk pengobatan corona.

"Rencananya akan dilakukan uji klinis berskala besar di beberapa rumah sakit," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui konferensi video, Senin (11/5).

Kemajuan juga tampak pada penelitian terkait terapi sel punca atau stem cell untuk menggantikan jaringan paru yang rusak akibat corona dan  genome sequencing.

(Baca: Peneliti Tiongkok Temukan Jejak Virus Corona pada Sperma)

Penelitian antara lain dilakukan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Lembaga ini sebelumnya, berhasil memetakan tiga whole genome sequence atau WGS virus corona dari pasien.

WGS adalah informasi dasar dari suatu gen untuk mengetahui pembentukan suatu organisme. Eijkman menamakan tiga WGS tersebut sebagai hCoV-19/Indonesia/EIJK0141/2020, hCoV-19/Indonesia/EIJK0317/2020, dan hCoV-19/Indonesia/EIJK2444/2020.

"Ini tahapan yang sangat penting dalam menuju tahap berikutnya untuk menemukan vaksin yang sesuai dengan negara kita," kata Jokowi.

(Baca: Jokowi: Uji Corona dengan PCR Masih Jauh dari Target 10 Ribu/Hari)

Jokowi berharap pemerintah bisa mendukung penuh berbagai hasil riset tersebut  Dia juga meminta proses perizinannya bisa dilakukan secara cepat. "Juga disambungkan oleh industri, baik itu BUMN maupun swasta," kata dia.

Lebih lanjut, Jokowi juga mendapatkan laporan dari Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN bahwa Indonesia telah berhasil mengembangkan alat uji polymerase chain reaction, non-PCR diagnostic test, ventilator, dan mobile laboratorium biosafety level 2 (mobile BSL-2).

Jokowi berharap agar inovasi-inovasi tersebut dapat diproduksi secara massal. Dengan demikian, Indonesia tak perlu lagi bergantung para produk-produk impor dari negara lain. "Kita harapkan nanti paling tidak akhir Mei atau awal Juni sudah bisa kita produksi," kata Jokowi.

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...