Tambahan Uji Corona Hari Ini Terendah dalam Dua Pekan Terakhir
Penambahan pemeriksaan virus corona Covid-19 pada Senin (11/5) menjadi yang terendah dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hanya ada tambahan 3.078 spesimen pada hari ini.
Angka ini didapatkan dari selisih jumlah spesimen yang diuji sejak kemarin. Jumlah spesimen yang diuji pada rilis data hari ini sebanyak 161.351, bertambah dari 158.273 spesimen pada Minggu (10/5).
Jika dirunut sejak 28 April 2020, jumlah pengujian corona setiap harinya tak pernah kurang dari 3.078 spesimen. Sedangkan dari jumlah kasus, tambahan spesimen tersebut diambil dari 2.906 orang atau terendah sejak 27 April lalu.
Berdasarkan tambahan uji spesimen sebanyak 3.078 spesimen tersebut, pemerintah mengumumkan peningkatan kasus positif corona sebanyak 233 orang pada hari ini. "Hasil positif yang kami dapatkan, saat ini kita mencatat 14.265 orang. Hasil negatif sebanyak 102.093 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19 Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta.
(Baca: LaporCovid19 Catat Jumlah Kematian Lebih Tinggi dari Data Resmi)
Secara rinci, ada tambahan 2.999 spesimen yang diperiksa dengan metode polymerase chain reaction (PCR) pada hari ini. Sementara, 79 tambahan spesimen yang diuji menggunakan mesin tes cepat molekuler (TCM) resisten obat.
Sementara itu, angka kematian bertambah 18 sehingga total 991 orang meninggal dunia usai terinfeksi virus ini. Sedangkan jumlah pasien sembuh juga meningkat 183 menjadi 2.881 orang.“Ini masih ada yang positif namun belum isolasi diri,” kata Yurianto.
Yurianto juga mengumumkan adanya 249.105 orang yang masuk dalam pemantauan (ODP) terkait corona. Sedangkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 mencapai 31.994 orang. "(ODP) sebagian besar sudah selesai kita pantau," kata Yurianto.
Padahal pengujian corona pernah mencapai 9.630 spesimen pada Jumat (8/5), mendekati target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebanyak 10.000 spesimen per hari.
Jokowi juga mengatakan pengujian spesimen Covid-19 dengan metode PCR masih jauh dari target yang telah ditetapkannya. Alasannya hingga saat ini kemampuan uji PCR baru mencapai 4.000-5.000 spesimen tiap harinya.
Padahal, dia menargetkan pengujian dengan PCR hingga dua kali lipat dari jumlah saat ini. "Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan, yaitu 10 ribu spesimen per hari," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui konferensi video, Senin (11/5).
(Baca: Jokowi: Uji Corona dengan PCR Masih Jauh dari Target 10 Ribu/Hari)