Transaksi Fintech Grup Salim Naik 10% selama Pandemi Corona

Cindy Mutia Annur
11 Mei 2020, 21:42
fintech, grup salim, pandemi corona, covid-19, virus corona
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ilustrasi, seorang warga memindai barcode saat memberikan sedekah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Salah satu perusahaan Fintech, OttoPay, menyebut ada peningkatan transaksi selama pandemi corona.

Perusahaan fintech Reksa Transaksi Sukses Makmur atau OttoPay mencatat kenaikan transaksi hingga 10% selama pandemi corona. Perusahaan Grup Salim itu mendapat kenaikkan transaksi dari pembayaran pulsa dan token listrik.

Direktur OttoPay Budi Hartono mengatakan perusahaan sebelumnya memperkirakan transaksi menurun selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebab, mayoritas mitra OttoPay berhenti beroperasi.

Namun, dia melanjutkan, data perusahaan menunjukkan transaksi meningkat selama pandemi corona. "Ternyata produk digital itu cukup sustainable karena orang tetap butuh membayar tagihan BPJS dan membeli paket pulsa. Industri naik 10%, kami pun mencatat kenaikkannya sekitar segitu," ujar Budi dalam video conference, Senin (11/5). 

Selain itu, perusahaan mendorong para mitranya untuk memanfaatkan fitur Payment Point Online Bank (PPOB). Fitur tersebut bisa digunakan untuk membeli token listrik, pulsa, paket data, vocer gim online, air, BPJS, TV kabel langganan, hingga tagihan telepon.

Dari seluruh layanan tersebut, Budi mengatakan transaksi pulsa dan token listrik paling banyak diakses oleh para mitra OttoPay. Sebab, kedua transaksi tersebut menjadi kebutuhan primer pada saat PSBB.

"Lewat fitur itu, UMKM mendapat kesempatan untuk menambah penghasilan dan menumbuhkan kebiasaan bertransaksi yang lebih praktis," ujar dia.

(Baca: Fintech Lending Tak Masuk Skema Subsidi Bunga Kredit UMKM Pemerintah)

Di sisi lain, perusahaan berusaha untuk terus meningkatkan jumlah transaksi. Salah satu upaya dengan memberi kemudahan para mitra mendaftar melalui Whatsapp dan website. Sebelumnya, mitra Ottopart yang mayoritas UMKM harus mendaftar secara offline.

Inovasi pendaftaran itu baru berjalan selama sepekan. Perusahaan pun berharap upaya tersebut dapat menambah jumlah mitra UMKM dan transaksi di platformnya.

Pasalnya, ada 1,4 juta mitra UMKM di lebih dari 250 kota dan kabupaten di 15 provinsi. Dari  jumlah tersebut, hampir 100 ribu mitra UMKM telah mengadopsi Kode QR Standar Indonesia (QRIS) di warung usahanya.

"Target kami hingga akhir tahun, kami bisa menjangkau 100% mitra OttoPay karena ini program pemerintah yang harus kami dukung," ujar Budi.

Selain menambah mitra, perusahaan mengembangkan kerja sama dengan NU Care LAZISNU. Kerja sama tersebut berupa layanan pembayaran zakat fitrah dan infaq melalui fitur donasi.

"Pada kesempatan Ramadan ini, para muzakki (pemberi zakat) dapat menyalurkan zakat dan infaq dengan cara yang lebih efisien dan praktis, serta tetap memenuhi syariat Islam," ujar Budi.

(Baca: Pinjaman Online Ilegal Marak saat Pandemi, Warga Diminta Hati-hati)

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...