Survei BI: Penjualan Eceran Maret Anjlok, Pakaian Turun Paling Dalam

Agatha Olivia Victoria
12 Mei 2020, 12:33
Ilustrasi, penjualan pakaian jadi. Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan selama kuartal I 2020 penjualan eceran mengalami kontraksi dalam, dipicu anjloknya penjualan sandang.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.
Ilustrasi, penjualan pakaian jadi. Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan selama kuartal I 2020 penjualan eceran mengalami kontraksi dalam, dipicu anjloknya penjualan sandang.

Kinerja penjualan eceran sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mengalami kontraksi yang sangat dalam. Hal ini tertera dalam hasil survei penjualan eceran yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

Dalam survei tersebut, rata-rata Indeks Penjualan Riil (IPR) kuartal I 2020 mencatatkan pertumbuhan negatif, sebesar -1,9%. Padahal, pada kuartal I 2019, rata-rata IPR tercatat sebesar 8,8%.

"Penurunan terutama terjadi pada penjualan subkelompok komoditas sandang," tulis BI dalam surveinya yang dipublikasikan Selasa (12/5).

Adapun, IPR kelompok ini terkontraksi -42,8%, turun dalam dibanding kuartal I 2019, yang mampu mencatatkan pertumbuhan IPR sebesar 34,3%.

Untuk bulan Maret 2020 saja, survei BI mencatat indikasi penurunan kinerja penjualan eceran, yang terlihat dari IPR Maret sebesar 219,9. Angka tersebut terkontraksi -4,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan bersumber dari kontraksi penjualan yang terjadi pada hampir seluruh kelompok, kecuali makanan, minuman dan tembakau. Kontraksi terdalam terjadi pada kelompok barang lainnya, khususnya sub kelompok sandang sebesar -60,5%. Kemudian, pada kelompok barang budaya dan rekreasi IPR terkontraksi -20,5%.

(Baca: Survei BI: Kegiatan Dunia Usaha Kuartal I Anjlok akibat Pandemi Corona)

Secara regional, penurunan kinerja penjualan eceran terjadi di hampir seluruh kota yang disurvei. Dari sepuluh kota yang menjadi obyek survei, penurunan IPR penjualan eceran yang cukup dalam terjadi di Kota Banjarmasin sebesar -40,3% dan Manado -38,5%.

Survei BI menyebut, tren penurunan penjualan diperkirakan masih berlanjut hingga April 2020 dengan perkiraan kontraksi penjualan di seluruh kota. Diperkirakan, IPR April 2020 hanya sebesar 202,2, terkontraksi -11,8%.

Kontraksi penjualan diprediksikan terjadi pada seluruh kelompok komoditas yang disurvei. Terutama, pada sub kelompok komoditas sandang dengan kontraksi IPR -67,3%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...