Mengapa Kasus Corona di Indonesia Melonjak dalam Dua Hari Terakhir?

Dimas Jarot Bayu
14 Mei 2020, 19:35
virus corona, Covid-19, pasien corona
ANTARA FOTO/Jojon/hp.
Prajurit TNI AU menyemprotkan cairan disinfektan di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/4/2020). Jumlah tambahan kasus Covid-19 pada Rabu (14/5) merupakan rekor harian tertinggi sejak 12 Maret 2020.

Pemerintah menjelaskan mengapa jumlah kasus baru positif virus corona melonjak sejak Rabu (14/5). Hal ini lantaran beberapa daerah sudah memiliki kapasitas pemeriksaan lebih baik sehingga memunculkan tambahan pasien baru signifikan.

Pada Rabu (13/5) jumlah tambahan yang diumumkan sebesar 689 orang atau tertinggi sejak 2 Maret 2020. Sedangkan tambahan pasien pada Kamis (14/5) masih berada di angka 548 orang atau rekor kedua tertinggi.

Juru bicara nasional penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan salah satu contoh daerah yang mengalami lonjakan kasus adalah Sulawesi Tenggara. Total kasus baru di Provinsi ini kemarin mencapai 91 orang. Padahal dari 5 Mei sampai 12 Mei, Sultra hanya mencatatkan 12 kasus positif baru.

 “Ini karena spesimen yang semula dikirim ke Makassar bisa diperiksa di tempat itu,” kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (14/5).

(Baca: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemerintah Sebut Belum Longgarkan PSBB)

Sedangkan tambahan kasus kedua terbesar hari ini terjadi di Sumatera Selatan dengan jumlah 119 pasien baru. Padahal total selama empat hari ke belakang, tambahan kasus di Provinsi ini hanya mencapai 44 orang.

Dalam rilis hari ini, jumlah  tambahan tes spesimen yang dilakukan  mencapai 4.495 sampel dari 4.241 orang. Sedangkan uji spesimen kemarin sebanyak 4.067 dari 3.844 kasus. Sebagai perbandingan, jumlah tes hari Selasa (12/5) hanya 3.770 sampel terhadap 3.370 orang. Adapun dalam rilis daya Senin (11/5), jumlah sampel diperiksa sebanyak 3.078 dari 2.906 kasus.

Semakin banyaknya daerah yang mampu memeriksa kasus ini juga karena tes cepat molekuler TBC mulai berjalan untuk deteksi corona. Pemerintah juga telah mengirimkan cartridge ke 64 rumah sakit di 30 provinsi seluruh Indonesia.

 Yurianto mengatakan alat ini akan membantu daerah yang rentang jarak cukup jauh dari fasilitas uji polymerase chain reaction (PCR). Beberapa yang akan terbantu antara lain Kabupaten Yapen, Nabire, Timika, Mimika, Merauke, Nias, dan sebagainya. "Karena ini jauh aksesnya kalau menunggu PCR, maka itu (TCM) yang kami gunakan," ujar Yurianto.

Dia juga menjelaskan pemeriksaan corona dengan mesin TCM TB sudah sebanyak 719 spesimen hingga hari ini. Sedangkan, pemeriksaan dengan PCR mencapai 172.971 spesimen.

Dari uji spesimen di kedua metode tersebut, ada tambahan 568 orang yang terkonfirmasi positif corona pada hari ini. "Sehingga totalnya sebanyak 16.006 orang," kata Yurianto. 

(Baca: Melonjak 568 Kasus, 16 Ribu Orang di RI Terinfeksi Virus Corona )

Tambahan kasus terbanyak pada hari ini masih berada di Jakarta, yakni 134 orang. Posisi kedua disusul oleh Sumatera Selatan dengan tambahan kasus positif corona sebanyak 119 orang.

Kemudian, ada tambahan 91 kasus positif corona di Jawa Timur, 43 kasus di Jawa Tengah, dan 37 kasus di Sulawesi Selatan. Ada pula tambahan 32 kasus positif corona di Sumatera Barat, 18 kasus di Papua Barat, 13 kasus di Banten, 12 kasus di Maluku, 9 kasus di Jawa Barat, dan 9 kasus di Sulawesi Tengah.

Selain itu, tambahan kasus positif corona juga terdapat di Kalimantan Timur (8), Nusa Tenggara Barat (6), Riau (6), Bali (5), Yogyakarta (4), Papua (4), Kalmantan Tengah (3), Kalimantan Selatan (3), Maluku Utara (3), Bengkulu (2), Sumatera Utara (2), Gorontalo (2), Jambi (1), Sulawesi Utara (1), dan Sulawesi Barat (1).

(Baca: Ilmuwan Hong Kong: Kemungkinan Besar Corona Berasal dari Kelelawar)

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...