Ekspor April Anjlok 13%, Komoditas Tambang Paling Jeblok
Badan Pusat Statistik mencatat ekspor pada April 2020 sebesar US$ 12,19 miliar, turun 13,3% dibanding Maret dan 7,02% dibanding April 2019. Penurunan paling tajam terutama terjadi pada ekspor di sektor tambang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebut nilai ekspor dari sektor pertambangan pada April sebesar US$ 1,54 miliar. "Turun 22,11% dibanding Maret dan 29,47% dibanding April 2019," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Jumat (15/5).
Adapun nilai ekspor pertambangan pada Maret tercatat US$ 1,98 miliar, sedangkan pada April 2019 US$ 2,19 miliar.
Suhariyanto menjelaskan, penurunan ekspor produk pertambangan secara bulanan disebabkan oleh menurunnya ekspor batubara, lignit, bijih tembaga, dan bijih besi.
Penurunan ekspor juga terjadi pada sektor industri pengolahan. Nilai ekspor industri ini mencapai US$ 9,76 miliar, turun 12,26% dibanding Maret US$ 11,12 miliar dan turun 1,77% dibanding April 2019 US$ 9,93 miliar.
(Baca: BI Catat Aliran Modal Asing Kembali Masuk RI Rp 4,17 T pada Pekan Ini)
Penurunan terutama terjadi pada ekspor kendaraan roda empat atau lebih, pakaian jadi, minyak kelapa, serta besi dan baja. Sementara jika dibanding April, komoditas yang menurun yakni ekspor kenaraan roda empat atau lebih dan bahan kimia dasar organik. "Jadi memang karena pelemahan permintaan," ujarnya.
Selain tambang dan pengolahan , ekspor pertanian juga tercatat turun 9,82% menjadi US$ 280 juta dibandingkan Maret US$ 315,1 juta. Komoditas yang menurun yakni tanaman obat aromatik dan rempah-rempah. Kendari demikian, ekspor pertanian masih meningkat 12,66% dibanding April 2019 yang sebesar US$ 252,3 juta.
"Komoditasnya yaitu buah-buahan tahunan, hasil hutan bukan kayu, dan cengkeh," ujarnya.
(Baca: Mulai Pulih dari Corona, Impor Bawang Putih dari Tiongkok Melonjak)
Secara keseluruhan, total ekspor nonmigas anjlok 13,6% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 11,58 miliar. Sementara ekspor migas, turun 6,55% menjadi US$ 610 juta.
Berdasarkan negara tujuan, penurunan ekspor nonmigas jika dibandingkan dengan Maret terjadi ke sebagian besar negara tujuan utama. Ke India turun 38,42%, Amerika Serikat 17,32%, Malaysia 29,31%, Thailand 30,85%, Singapura 12,33%, Jepang 8,78%, Jerman 27,65%, Italia 8,17%, dan Korea Selatan 0,71%.
Sedangkan negara yang mengalami peningkatan adalah Tiongkok 11,49%, Taiwan 33,10%, Belanda 11,13%, dan Australia 8,68%.