Nyaris Tak Ada Permintaan Selama Pandemi, Penjualan Mobil Anjlok 90%
Pandemi corona memberi pukulan telak ke sektor otomotif. Penjualan kendaraan periode April 2020 turun hingga 90,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya akibat melemahnya daya beli masyakat dan minimnya permintaan.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, pejualan mobil periode April 2020 anjlok 90,6% menjadi hanya 7,871 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 84.056 unit.
Penjualan mobil nasional pada April bahkan lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 76. 811 unit.
(Baca: Babak Belur Industri Otomotif Dihantam Pandemi Corona)
"Alasannya karena Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," kata Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto kepada katadata.co.id, Jumat (15/5).
Seperti diketahui, selama masa PSBB, sejumlah pabrik dan aktivitas masyakat di luar rumah berhenti sementara untuk mencegah penularan virus corona. Beberapa pabrikan yang diketahui menyetop sementara operasinya yaitu PT Honda Prospect Motor (HPM) dan PT Suzuki Indomobil Motor.
Namun, Jongkie menjelaskan stok kendaraan sebenarnya masih cukup untuk memenuhi permintaan di dalam negeri maupun ekspor. Hanya saja, di masa pandemi permintaan kendaraan turun signifikan.
"Di saat pandemi, memangnya orang masih memikirkan beli mobil,?" kata Jongkie.
(Baca: Penjualan Mobil Ditarget hanya 600 Ribu Tahun Ini, Pekerja Dirumahkan)
Dengan kondisi seperti ini, dia memperkirakan penjualan mobil pada Mei 2020 bakal lebih rendah dibandingkan April. Padahal, dalam situasi normal, penjualan kendaraan menjelang Lebaran biasanya meningkat dibandingkan bulan biasa.
Selain faktor pelemahan daya beli, penyebabnya adalah kebijakan pemerintah yang melarang mudik lebaran. Namun, dia enggan memprediksi penjualan mobil bulan ini.
Pangsa Pasar Astra
Sejalan dengan anjloknya penjualan mobil nasional, beberapa merek kendaraan di bawah Grup Astra International juga ikut mencatat penurunan penjualan. Toyota, sebagai merek dengan pangsa pasar terbesar, pada April hanya menjual 2.093 unit kendaraan. Angka ini turun drastis dibanding bulan sebelumnya yang masih bekisar 26 ribu unit.
Demikian halnya dengan Daihatsu yang hanya terjual 1.330 unit. Padahal, pada bulan sebelumnya, Daihatsu terjual sekitar 18 ribu unit.
Kendati penjualan beberapa mereknya turun, secara total Grup Astra masih bertahan dengan perolehan pangsa pasar 55%.