Ekspor-Impor Melambat, Arus Peti Kemas Tanjung Priok April Turun 5%

Image title
18 Mei 2020, 13:38
Ilustrasi, kegiatan bongkar muat peti kemas. Sepanjang Januari-April 2020 arus peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok tercatat kurun karena masih ekspor-impor masih melambat.
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Ilustrasi, kegiatan bongkar muat peti kemas. Sepanjang Januari-April 2020 arus peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok tercatat kurun karena masih ekspor-impor masih melambat.

Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, arus peti kemas (throughput) di Pelabuhan Tanjung Priok sedikit menurun Selama Januari-April 2020, throughput Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 2,12 juta Twenty-foot equivalent units (TEUs).

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II), Arif Suhartono mengatakan, dampak dari pandemi corona terhadap tren traffic peti kemas cukup signifikan. Hal ini terlihat dari arus barang yang relatif rendah, berkisar 4-5%. Meski demikian, pada April 2020 tercatat ada peningkatan 550.000 TEUs dibandingkan Maret 2020.

"Turunnya arus peti kemas pada periode Januari-April 2020 menunjukkan aktivitas ekspor dan impor masih melambat. Terutama dengan Tiongkok, yang hingga kini masih menjadi kontributor utama arus peti kemas internasional di Pelabuhan Tanjung Priok," kata Arif, dalam siaran pers, Senin (18/5).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, kinerja ekspor Indonesia pada April 2020 mencapai US$ 12,19 miliar atau turun 7,02 % persen dibanding ekspor April 2019. Sedangkan impor April 2020 tercatat US$ 12,54 miliar, turun 18,58 % dibanding April 2019.

Ia menambahkan, dampak pandemi corona menjadi tantangan dalam pemulihan perekonomian nasional, dan juga global. Meski begitu, Pelindo II siap menjaga kelancaran arus ekspor impor nasional.

(Baca: Arus Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok Turun 4,2% Terdampak Corona)

Sejak kuartal I 2020, Pelindo II telah merespons pandemi corona dengan melakukan penerapan prosedur kesiapsiagaan dan pencegahan di seluruh lini operasional. Hal ini sebagai dilakukan agar setiap kapal dapat terlayani sesuai dengan jadwal kedatangannya tanpa terganggu adanya pembatasan aktivitas masyarakat secara umum.

Tren penurunan penurunan throughput telah dirasakan sejak awal tahun, ketika Tiongkok terkena wabah virus corona. Pada Januari-Februari 2020, terjadi penurunan throughput peti kemas sebesar 5,13%. Namun, penurunan arus peti kemas di dua bulan pertama 2020 sedikit tertahan pada Maret 2020.

Perseroan pun berharap pandemi corona segera berlalu, sehingga aktivitas produksi bisa kembali normal, yang otomatis akan menggerakkan kembali peningkatan throughput peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Arif menjelaskan, sepanjang kuartal I 2020 Pelindo II menerapkan pengaturan yang ketat untuk arus peti kemas, meski di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ia mencontohkan, operasional pelayanan kepelabuhanan terus berjalan dengan pengaturan deployment yang diperhitungkan sesuai dengan jadwal kedatangan kapal.

"Melalui cara ini, kapal yang masuk dapat tetap terlayani dengan baik, meski di tengah pembatasan aktivitas masyarakat secara umum," ujarnya.

(Baca: Meski Berlaku PSBB, Ekspor-Impor di Tanjung Priok Tetap Berjalan)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...