Harga Emas Melonjak, Logam Mulia Antam Naik Jadi Rp 934 Ribu/Gram

Desy Setyowati
18 Mei 2020, 09:02
Harga Emas Melonjak, Logam Mulia Antam Naik Jadi Rp 925 Ribu/Gram
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ilustrasi, petugas menunjukkan emas batangan, di galeri 24 penjualan Logam Mulia, di Padang, Sumatera Barat, Jumat (21/2/2020).

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini naik 6.000 ke level Rp 934 ribu per gram. Sedangkan harga logam mulia dunia melanjutkan penguatan, seiring banyaknya stimulus yang dikeluarkan oleh bank sentral beberapa negara dalam mengatasi pandemi corona.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot naik 0,75% menjadi US$ 1.756 per Pukul 8.21 WIB. Sedangkan harga emas berjangka di bursa comex naik 0,63% menjadi US$ 1.767 per ons.

Para ahli hedge fund seperti Paul Singer, David Einhorn, dan Crispin Odey memperkirakan, harga emas berada pada tren menguat atau bullish. Hal senada disampaikan oleh perusahaan manajer aset seperti Blackrock Inc. dan Newton Investment Management.

“Emas satu-satunya jalan keluar untuk menghasilkan uang secara global,” tulis Odey dikutip dari Bloomberg, Senin (18/5). “Dalam jangka pendek, uang akan dihasilkan dari taruhan terkait inflasi.”

(Baca: Ekspektasi Suku Bunga dan Virus Corona Kerek Naik Harga Emas)

Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) misalnya, membeli obligasi pemerintah US$ 50 miliar dan menyediakan fasilitas repo US$ 90 miliar. Lalu, bank sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand/RBNZ) mengumumkan akan melakukan Quantitative Easing (QE) US$ 27 miliar dalam setahun ke depan.

Kemudian, bank sentral Kanada (Bank of Canada/BoC) menjalankan program QE sejak awal April. Mereka membeli obligasi pemerintah US$ 5 miliar per pekan, dan akan terus dilakukan hingga perekonomiannya pulih.

Stimulus-stimulus seperti itu membuat mata uang yang beredar meningkat, sehingga berpotensi mendorong inflasi. Salah satu harga yang diprediksi naik yakni emas.

(Baca: Harga Emas Dunia Menanjak, Logam Mulia Antam Naik Rp 7.000 per Gram)

Alhasil, harga emas menguat ke level US$ 1.751,69 per ons pada akhir pekan lalu. "Dalam beberapa bulan terakhir, harga emas meningkat ke level tertentu. Tetapi kami berpikir bahwa emas merupakan salah satu aset yang dapat diinvestasikan yang paling undervalue saat ini," tulis Elliott Management Corp dalam surat yang ditujukan kepada investor.

Elliott Management Corp menilai bahwa harga emas semestinya bisa lebih tinggi lagi dari level saat ini.

Akan tetapi, John Paulson sempat memperkirakan bawa inflasi besar-besaran akan mendorong kenaikan harga emas. Hal ini tertulis dalam buku berjudul ‘The Greatest Trade Ever’ pada 2009.

Harga emas memang sempat menyentuh rekor US$ 1.921,17 per ons pada 2011. Namun, inflasi tinggi yang diprediksi Paulson tidak terwujud. Lalu harga emas pun menurun.

(Baca: Harga Emas Menanjak Terangkat Sinyal Stimulus Tambahan The Fed)

Di dalam negeri, berdasarkan situs logammulia.com, harga emas Antam naik Rp 6.000 menjadi Rp 934 ribu per gram. Begitu juga harga penjualan kembali (buyback) naik Rp 6.000 menjadi Rp 831 ribu per gram. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...