Harga Gas Industri Turun, Permintaan Diproyeksi Naik Hingga 300 BBTUD

Image title
18 Mei 2020, 15:44
harga, migas, industri, pertamina
ANTARA FOTO/Aji Styawan
Ilustrasi, seorang karyawan memeriksa instalasi pipa gas. Pelaku usaha berharap penurunan harga gas bisa meningkatkan permintaan saat pandemi corona.

Pelaku usaha berharap penurunan harga gas mampu mendorong permintaan industri. Pasalnya, penyerapan gas sedang turun akibat pandemi corona.

Ketua Komite Infrastruktur Indonesia Gas Society Wiko Migantoro mengatakan pihaknya memproyeksi penurunan harga bisa meningkatkan permintaan hingga 300 BBTUD. Hal itu berdasarkan survei yang dilaksanakan beberapa tahun lalu.

"Hasil canvasing atau survei tahun 2017 ada sekitar 300 BBTUD di Jawa atau Sumatera, di luar upside potensial yang perlu investasi baru," ujar Wiko kepada katadata.co.id, Senin (18/5).

Proyeksi tersebut hanya berdasarkan penyerapan gas oleh industri, belum menyertakan hitungan penyerapan gas dari sektor kelistrikan. Meski begitu, Wiko yang merupakan Direktur Utama Pertamina Gas itu menyebut penyerapan gas tak hanya tergantung pada harga.

"Kalangan industri yang bisa menjawab apakah ini akan terealisasi atau tidak, banyak faktor lain selain harga gas," kata dia.

(Baca: Penurunan Harga Gas Menggerus PNBP, Negara Klaim Masih Untung Rp 10 T)

Di sisi lain, Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berusaha mengantisipasi menurunnya serapan gas.  Pasalnya, konsumen telah mengajukan penurunan permintaan gas pada bulan ini. 

“Pada Mei 2020, total volume gas yang tidak terserap lebih dari 350 MMSCFD,” kata Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief S. Handoko, dalam keterangan tertulis pada Minggu (17/5).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...