Menko Airlangga Sebut Jokowi Berharap Ekonomi Masih Bisa Tumbuh 0,5%

Agatha Olivia Victoria
18 Mei 2020, 19:34
airlangga hartarto, menko airlangga, presiden joko widodo, pertumbuhan ekonomi, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (kanan) dan Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir (kiri) menghadiri focus group discussion (FGD) fraksi Partai Golkar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020). FGD tersebut mengangkat tema Omnibus Law Cipta Kerja: Percepatan Menuju Indonesia Maju.

Pandemi virus corona memukul perekonomian seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Presiden Joko Widodo berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dapat terjaga di level 0,5% sehingga mampu kembali tumbuh 5% pada tahun depan. 

"Bapak Presiden mengarahkan bahwa sesuai target pertumbuhan dalam APBN-P 2020 diharapkan kita bisa menjaga pertumbuhan di 0,5%," kata Airlangga dalam konferensi video, Senin (18/5).

Adapun pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2020 yang sebesar 2,97% menurut Airlangga sangat jauh dari ekspektasi. Perlambatan pertumbuhan ekonomi, antara lain disebabkan oleh anjloknya oer hingga 2,84%.

Namun ketika ditanya kembali oleh wartawan saat konferensi pers, Airlangga menyebut pemerintah masih menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 2,3%. Adapun pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5% merupakan ramalan Bank Dunia. 

Di konferensi pers terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah masih akan menggunakan skenario pertumbuhan ekonomi 2020 pada level 2,3%. "Itu merupakan skenario berat yang sekarang jadi skenario optimis," kata Sri Mulyani dalam konferensi video yang berlainan.

(Baca: Sri Mulyani: Defisit APBN 2020 Berpotensi Tembus Rp 1.000 Triliun)

Pada skenario berat, pertumbuhan ekonomi bahkan disebutkan ia bisa mencapai -0,4%. Dalam skenario berat, kemiskinan dan pengangguran bisa meningkat hingga masing-masing 1,89 juta orang dan 2,92 juat orang.

Sementara dalam skenario lebih berat lagi, kemiskinan bisa meningkat 4,86 juta orang dan penganguran bertambah 5,23 juta orang.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...