Laba London Sumatra Melonjak 109% Berkat Penurunan Beban dan Kurs
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mampu mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal I 2020, meski kinerja penjualan turun cukup signifikan.
Peningkatan laba bersih utamanya ditopang oleh penurunan beban, kenaikan rata-rata harga jual kelapa sawit, serta selisih kurs.
Mengutip keterbukaan informasi, Jumat (22/5), penjualan LSIP pada kuartal I 2020 tercatat sebesar Rp 810,01 miliar, turun 12,7% dibandingkan kuartal I 2019. Penurunan penjualan ini seiring dengan penurunan produksi dan volume jual yang dialami perusahaan sepanjang kuartal I 2020.
Produksi tandan buah segar (TBS) sawit LSIP tercatat turun turun 10,2% yoy menjadi 306.808 ton. Hal ini kemudian berimbas pada penurunan produksi crude palm oil (CPO) sebesar 16% menjadi 80.465 ton. Tak hanya CPO, produksi palm kernel (PK) juga menurun dari sebelumnya 26.845 ton pada kuartal I 2019, menjadi 21.734 ton pada kuartal I 2020.
Seiring penurunan produksi, volume penjualan CPO turun 30,5% menjadi 75.998 ton dan volume penjualan PK dan produk turunan PK turun 30,2% menjadi 19.782 ton. Begitu pula dengan penjualan produk lainnya, seperti karet, juga tercatat turun 25,9% menjadi 1.719 ton
Hal inilah yang membuat angka penjualan LSIP sepanjang kuartal I 2020 turun cukup signifikan. Namun, kinerja penjualan tidak sepenuhnya anjlok karena tertolong peningkatan harga jual rata-rata atau average sales price (ASP) CPO dan karet, yang masing-masing naik 29% dan 14%.
(Baca: Setelah Corona Berlalu, Ekspor Tiga Komoditas Diramal Naik Tahun Depan)