Perusahaan Tiongkok Sebut Vaksin Buatannya Ampuh Tangkal Corona

Image title
24 Mei 2020, 11:54
Ilustrasi, peneliti melakukan proses ekstraksi struktur respirasi kelelawar. Dari uji coba, perusahaan Bioteknologi asal Tiongkok CanSino Biologics klaim vaksin buatannya mampu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus corona.
ANTARA FOTO/Moch Asim
Ilustrasi, peneliti melakukan proses ekstraksi struktur respirasi kelelawar. Dari uji coba, perusahaan Bioteknologi asal Tiongkok CanSino Biologics klaim vaksin buatannya mampu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus corona.

Vaksin virus corona atau Covid-19 yang dikembangkan oleh Tiongkok diklaim menunjukkan hasil yang positif, setelah diuji coba kepada 100 orang. Hasil uji coba menunjukkan vaksin mampu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19.

Vaksin yang diberi nama Ad5-nCoV ini, dikembangkan oleh CanSino Biologics, dan merupakan salah satu vaksin Covid-19 yang memasuki fase percobaan pada manusia awal Maret 2020. Saat ini, terdapat lebih dari 100 vaksin virus corona yang dikembangkan, dengan setidaknya delapan di antaranya dalam proses uji coba pada manusia.

Mengutip Live Science, Sabtu (23/5), CanSino Biologics  menyebut, vaksin Ad5-nCoV menggunakan versi yang lebih lemah dari virus flu biasa, yang menginfeksi sel manusia, tetapi tidak menyebabkan penyakit. Versi flu biasa ini digunakan untuk mengirimkan fragmen materi genetik dari SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Materi genetik ini memberikan instruksi untuk membuat "protein lonjakan" di permukaan SARS-CoV-2. Idenya, sistem kekebalan tubuh seseorang akan menciptakan antibodi terhadap protein lonjakan, yang akan membantu melawan virus corona jika seseorang terkena virus corona.

Dalam studi yang diterbitkan Jumat (22/5) dalam jurnal medis The Lancet, para peneliti CanSino Biologics menguji vaksin Ad5-nCoV pada 108 orang sehat berusia 18 hingga 60, yang tidak terinfeksi Covid-19. Dari seluruh peserta yang diuji coba, dosis vaksin yang diberikan bervariasi, mulai dari dosis rendah, menengah, atau tinggi.

Dua minggu setelah vaksinasi, peserta dalam ketiga kelompok menunjukkan beberapa tingkat tanggapan kekebalan terhadap virus. Memasuki hari ke-28, hampir semua peserta telah mengembangkan antibodi yang terikat pada SARS-CoV-2.

Kemudian, sekitar setengah dari peserta dalam kelompok dosis rendah dan menengah, serta tiga perempat peserta dalam kelompok dosis tinggi mengembangkan "antibodi penawar," yang mengikat dan menonaktifkan virus untuk mencegahnya menginfeksi sel.

(Baca: Bayar Rp 17 T, AS Amankan 300 Juta Dosis Vaksin Corona AstraZeneca)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...