Sri Mulyani Ibaratkan Bayi Kembar Siam Penanganan Kesehatan & Ekonomi

Agatha Olivia Victoria
25 Mei 2020, 11:48
sri mulyani, covid-19, virus corona, pandemi corona, anggaran, ekonomi
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemaparan melalui video confenrence (vidcon) pada Jumat (17/4/2020). Pemerintah menambah anggaran Rp 75 triliun untuk penanganan Covid-19.

Pemerintah telah menetapkan dana anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 75 triliun. Anggaran tersebut bagian dari alokasi dana Rp 405,1 triliun dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pemerintah menganggarkan dana Rp 75 triliun khusus kesehatan sejak awal pandemi corona. "Kalau tidak ada kesehatan, tidak ada ekonomi, begitu juga sebaliknya," tulis Sri Mulyani dalam akun instagram resminya seperti dikutip Katadata.co.id, Senin (25/5).

Advertisement

Ia pun menyebut tidak ada trade-off antara kesehatan dan ekonomi. Kesehatan dan ekonomi merupakan dua elemen penting bagi suatu negara. "Keduanya ibarat bayi kembar siam yang tidak dipisahkan," ujarnya.

Sebelumnya Sri Mulyani menyebut dana Rp 75 triliun dialokasikan untuk insentif tenaga medis pusat sebesar Rp 1,3 triliun dan daerah Rp 4,6 triliun. Insentif tenaga medis ini dialokasikan untuk 132 rumah sakit rujukan yang ada di pusat dan daerah.

Untuk dokter spesialis diberikan Rp 15 juta per bulan. Kemudian dokter biasa Rp 10 juta, perawat Rp 7,5 juta, tenaga kesehatan lainnya dan bidang administrasi lainnya Rp 5,5 juta. Insentif tersebut diberikan selama enam bulan.

(Baca: Sri Mulyani Tingkatkan Besaran BLT Desa Jadi Rp 2,7 Juta per Keluarga)

(Baca: Pemerintah Beri Insentif Pajak untuk Pengusaha Hadapi Corona Rp 123 T)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement