Kadin Prediksi Ekspor dan Konsumsi Pulih Perlahan saat Fase New Normal

Image title
26 Mei 2020, 18:14
Ekspor dan Konsumsi Diramal Mulai Pulih 2 Bulan Usai Fase New Normal.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Bongkar Muat Tanjung Priok milik Pelindo II, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Kadin mengharapkan permintaan barang dan ekspor kembali pulih setelah fase new normal.

Kalangan pengusaha memprediksi rencana pembukaan kembali aktivitas ekonomi pada fase normal baru (new normal) bakal menggairahkan konsumsi dalam negeri dan ekspor.  Namun, perubahan ini diprediksi terjadi bertahap dan tak setinggi sebelum pandemi Covid-19 merebak di Indonesia. 

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani mengatakan permintaan ekspor dan konsumsi dalam negeri lesu selama tiga bulan terakhir.

Advertisement

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan permintaan barang anjlok, diikuti dengan turunnya produksi terlebih sejak adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Namun, rencana kembalinya aktivitas usaha selama fase new normal  diharapkan bisa memulihkan permintaan barang dan ekspor. Hanya saja, hal itu harus diimbangi dengan kemampuan penanganan selama masa transisi, agar pelaksanaan kebijakan tersebut tidak menyebabkan penyebaran virus semakin meluas di Indonesia.

(Baca: Sambut New Normal, Pengusaha Siapkan Protokol Kesehatan Industri )

Sebab, jika gelombang kedua pandemi kembali  muncul, dikhawatirkan dapat menimbulkan sentimen negatif hingga diskriminasi perdagangan dari kalangan internasional.

"Kami memproyeksikan kebutuhan terhadap ekspor dan konsumsi nasional akan naik pasca-new normal dibanding satu atau dua bulan terakhir. Namun peningkatannya akan lebih lama dan tak setinggi seperti sebelum pandemi," kata Shinta kepada katadata.co.id, Selasa (26/5).

Menurut dia, saat ini tekanan terhadap konsumsi, kinerja industri dan neraca perdagangan terjadi tak hanya karena regulasi terkait PSBB atau pengendalian pandemi lain, tetapi juga karena adanya faktor permintaan pasar nasional dan global. Hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan kondisi ekonomi pun sulit diprediksi.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement