BNI Syariah Prediksi Laba Kuartal II Tergerus Akibat Pandemi Corona
PT BNI Syariah memprediksi laba bersih perseroan pada kuartal kedua tahun ini akan menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu akibat pandemi virus corona. Pada kuartal pertama tahun ini, perseroan masih berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih mencapai 58,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 214 miliar.
Adapun pada kuartal kedua tahun lalu, BNI Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 315,27 miliar.
Direktur Keuangan & Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto menjelaskan, dampak pandemi corona baru berdampak pada kinerja perusahaan di kuartal kedua ini, terutama terkait risiko pasar dan pembiayaan. Pihaknya pun telah membuat tiga skenario sress test terkait dampak pandemi corona terhadap perusahaan yakni ringan, sedang, dan berat.
“Laba tidak akan tercapai target yang pasti. Tapi kita meyakini hingga akhir tahun BNI Syariah masih akan cetak laba,” kata Wahyu dalam sesi konferensi pers virtual, Kamis (28/5).
(Baca: Naik Kelas BUKU 3, BNI Syariah Incar Bisnis Remitansi & Trade Finance)
Wahyu menjelaskan, kinerja laba terutama akan dipengaruhi oleh langkah restrukturisasi kredit yang dilakukan perusahaan. Keringanan kredit tersebut diberikan dalam bentuk perpanjangan jangka waktu kredit dan keringanan margin bunga.
Sementara itu, SEVP SME & Bisnis Komersil BNI Syariah Babas Bastaman menjelaskan, pihaknya akan selektif dalam menyalurkan pembiayaan di tengah pandemi ini. Adapun saat ini, anak usaha Bank BUMN ini tengah memetakan sektor-sektor yang tahan terhadap krisis.
Dua di antaranya adalah makanan minuman dan kesehatan. "Kami akan tetap selektif , sesuai dengan dampak terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut,” ujarnya.