Rumus R0 dan Rt yang Jadi Acuan Jokowi untuk Masuki Fase New Normal

Sorta Tobing
28 Mei 2020, 12:46
apa itu R0 dan Rt, jokowi, new normal, pandemi corona, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/Syaiful Arif/nz
Ilustrasi new normal. Pemerintah memakai hitungan laju penyebaran virus corona, yaitu R0 dan Rt, untuk menerapkan kebijkan tatanan normal baru.

Pemerintah memakai hitungan laju penyebaran virus corona, yaitu R0 dan Rt, untuk menerapkan kebijkan tatanan normal baru. Presiden Joko Widodo mengatakan penerapan new normal akan dilakukan kalau kedua angka itu rendah.

“Kami akan lihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan, terutama berkaitan dengan R0 dan Rt. Apabila ini efektif, akan kami gelar, kami perluas lagi ke kabupaten dan kota lain,” kata Jokowi dalam rapat kabinet terbatas, Rabu (27/5).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan pemerintah merujuk pada ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk melakukan new normal. Ada tiga indikator utama dalam ketentuan itu.

Pertama, bagaimana tidak menambah dan mengurangi penularan. “Cara menghitungnya dengan basic reproduction number (R0),” katanya mengutip dari situs Sekretariat Kabinet.

(Baca: Jokowi Minta Industri Antisipasi Perubahan Tren Wisata Saat New Normal)

Suharso mencontohkan, flu Spanyol angka R0-nya adalah 1,4 sampai 2,8. Artinya, satu orang bisa menularkan dua sampai tiga orang. Data WHO menunjukkan Covid-19 angka R0-nya di 1,9 sampai 5,7. Indonesia berada di angka 2,5, berarti satu orang bisa menularkan dua sampai tiga orang.

“Tugas kami adalah bagaimana menurukan R0 itu menjadi di bawah 1. Artinya, dia tidak menularkan ke orang lain,” ucap Suharso. Caranya, pemerintah melakukan intervensi, seperti pembatasan sosial berskala besar atau PSBB dan aturan memakai masker di luar rumah.

Kedua, soal sistem kesehatan, yaitu seberapa tinggi adaptasi dan kapasitasnya dalam merespon Covid-19. “Jumlah kasus baru harus lebih kecil dari kapasitas pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Kebutuhan untuk pasien virus corona seharusnya 60% dari total kapasitas kesehatan. Misalnya, rumah sakit punya 100 tempat tidur, maka maksimum 60 buah untuk pasien Covid-19.

(Baca: New Normal Tidak Direspons Positif, Rupiah Melemah 0,2%)

JOKOWI TINJAU MAL DI BEKASI
Presiden Joko Widodo meninjau persiapan pembukaan sebuah mal di Bekasi, Jawa Barat, sebagai langkah penerapan new normal di tengah pandemi corona. (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.)

Ketiga, tes masif. Suharso mengakui Indonesia sampai sekarang masuk dalam kategori rendah soal pengujian virus corona. Angkanya di 743 per satu juta orang. “Sekarang sudah 202.936 yang dites,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...