Kasus Corona Meningkat, Ratusan Sekolah di Korsel Kembali Ditutup
Menanjaknya kasus baru virus corona Covid-19 di Korea Selatan memaksa otoritas setempat menutup ratusan sekolah lagi. Paling tidak ada 500 institusi pendidikan yang terpaksa menghentikan kembali aktivitasnya guna mencegah penularan penyakit pernapasan itu.
Padahal Negeri Ginseng baru kembali membuka kegiatan belajar di sekolah pada 20 Mei lalu. Dengan penutupan ini, para siswa akan mengikuti pelajaran lewat metode jarak jauh.
Meningkatnya kasus Covid-19 ini berhubungan dengan munculnya klaster baru di pusat logistik milik e-commerce Coupang. "Skema karantina harian telah menghadapi tantangan kritis,” kata Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun dilasnir dari kantor berita Yonhap, Jumat (29/5).
(Baca: Kasus Corona Meningkat, Korsel Perketat Lagi Pembatasan di Seoul)
Dari laman Worldometers, jumlah kasus corona di Korsel hari ini bertambah 58 kasus. Meski ada penurunan dari hari Kamis (28/6), namun kenaikan ini merupakan kedua tertinggi sejak 5 April lalu.
Salah satu daerah terdampak penularan adalah Bucheon yang menjadi lokasi gudang milik Coupang. Total ada 251 sekolah di wilayah itu yang telah ditutup hari ini.
Sedangkan untuk kawasan Seoul, Pemerintah Korsel berencana membatasi hanya dua pertiga pelajar di tiap sekolah menengah atas yang bisa datang dan ikut kegiatan belajar. Sedangkan untuk siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama dibatasi sepertiganya saja.
Selain sekolah, otoritas setempat menutup kembali museum, taman, dan galeri seni mulai hari ini hingga dua pekan ke depan. Warga Seoul juga diminta agar menghindari pertemuan di tempat ramai termasuk restoran dan bar.
“Dua minggu ke depan sangat penting. Kita harus kembali ke social distancing jika sampai gagal,” kata Menteri Kesehatan Korsel Park Neung-hoo hari Kamis (28/5).
(Baca: New Normal, Kafe di Korsel Gunakan Robot untuk Layani Pelanggan)