Prioritaskan Keselamatan Anak, KPAI Minta Sekolah Dibuka Paling Akhir
Komisi Perlindungan Anak Indoanesia (KPAI) meminta sektor pendidikan dibuka paling akhir saat pemerintah menerapkan era kenormalan baru atau new normal. KPAI meminta keselamatan anak harus menjadi prioritas utama pemerintah sebelum mengizinkan aktivitas masyarakat pada fase baru tersebut.
Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati mengatakan, secara psikologis kemampuan anak untuk memahami pencegahan penularan pandemi virus corona (Covid-19) masih sangat rendah. Sedangkan risiko terpapar virus tersebut sama besarnya dengan orang dewasa.
Sehingga, pembukaan sekolah menurutnya harus mempertimbangkan tren penurunan kasus corona yang signifikan dan bisa dipastikan terjadi dalam jangka waktu lama.
(Baca: Disdik DKI Jakarta: 13 Juli Tahun Ajaran Baru, Bukan Pembukaan Sekolah)
"Prinsipnya yang utama adalah keselamatan anak menjadi prioritas karena itu hak hidup dalam konteks kesehatan kalau dia sakit modal yang lain bubar karena situasinya anak punya potensi yang sama besarnya dengan orang dewasa untuk terkena Covid-19," kata Rita kepada katadata.co.id, Jumat (29/5).
Menurut dia, pemerintah harus banyak belajar dari negara-negara lain yang telah membuka sekolah namun berdampak pada meningkatnya jumlah penderita virus, terutama anak-anak. Hal ini yang menurutnya tidak boleh terjadi di Tanah Air.
Dengan jumlah penderita yang terus melonjak seperti sekarang, pemerintah tidak dianjurkan terburu-buru membuka kembali aktivitas di sekolah. Meski demikian kegiatan pembelajaran perlu dilakukan melalui kerja sama dengan orang tua.
"KPAI belum menyarankan untuk sekolah bisa dibuka kembali karena kita belum tahu apakah bulan Juli sudah (kasus corona) akan menurun apa tidak. Kita harus wait and see dan tidak bisa bilang sekolah masuk terkecuali untuk zona merah. Prinsipnya keselamatan bersama meajadi sangat penting," kata dia.