Jadi Incaran Pria Setiap Lebaran, Peci dan Sarung Punya Sejarah Unik

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
30 Mei 2020, 12:04
Peci dan Sarung
123RF.com

Peci dan Sarung menjadi fesyen pilihan mayoritas pria muslim dalam merayakan Lebaran. Survei iPrice bersama Tokopedia pada 2019 mencatat, peci menjadi produk fesyen paling banyak dibeli saat Ramadan dengan porsi 28 persen, sedangkan sarung berada di posisi kedua dengan persentase 25 persen.

Survei produk fesyen muslim pria terlaris selama Ramadan tersebut dianalisis berdasarkan data transaksi lebih dari 200.000 konsumen fesyen muslim di Tokopedia selama bulan puasa tahun lalu. Sarung dan peci menjadi pilihan mayoritas pria muslim untuk merayakan hari raya.

(Baca juga : Sedihnya Lebaran di Perantauan)

Menurut Rozan Yunos dalam The Origin of the Songkok or Kopiah, peci awalnya diperkenalkan oleh pedagang Arab yang masuk ke Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Semenjak itu, peci menjadi penutup kepala yang lumrah dikenakan masyarakat luas setelah ajaran muslim mulai diterima penduduk setempat. Penutup kepala khas Arab ini diterima oleh kalangan Muslim Melayu karena menjadi sunah Nabi Muhammad untuk mengenakan penutup kepala.

"Ketika Islam datang ke Brunei Darussalam, sekitar 600 atau 700 tahun yang lalu, popularitas penutup kepala (sejenis turban) mulai mendapat perhatian lebih. Sebelum peci, kebudayaan Brunei sudah mengenal dastar atau tanjak," tulis Rozan.

Di Indonesia, peci sudah mulai dikenal sejak abad 15. Peci sudah terkenal di Giri yang menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa kala itu. Raja Ternate, Zainal Abidin yang pernah belajar agama di Madrasah Giri membawa peci sebagai buah tangan ketika pulang ke kampung halamannya. Saat itu peci begitu berharga sehingga bisa ditukar dengan rempah-rempah maupun cengkeh.

Tak hanya pakaian khas untuk kaum muslim, seiring perkembangan zaman peci dikenal sebagai identitas bangsa. Soekarno yang selalu mengenakan peci di hadapan publik. Menurut presiden pertama Indonesia ini, peci merupakan lambang Indonesia Merdeka.

Meski peci menjadi ciri khas busana Soekarno, sejarah mencatat bahwa Tjipto Mangunkusumo menggunakan kopiah atau dari beludru hitam terlebih dahulu pada tahun 1913 dalam rapat Sociaal Democratische Arbeiders Partij (SDAP).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...