Luhut: Pemulihan Ekonomi RI dari Dampak Covid-19 Butuh Lima Tahun
Pandemi corona memukul hampir seluruh sektor industri, akibatnya pertumbuhan ekonomi melambat drastis. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, setidaknya butuh waktu lima tahun untuk pemulihan ekonomi RI dari dampak Covid-19.
"Saya bicara dengan World Bank di Washington, mereka menjelaskan dampak virus corona bisa sampai lima tahun baru income per kapita atau PDB suatu negara pulih kembali karena perekonomian global juga ikut terdampak," kata Luhut dalam diskusi daring, Selasa (2/6).
Menurut dia, Covid-19 saat ini telah memukul perekonomian 215 negara di seluruh dunia, termasuk Tiongkok yang merupakan negara asal virus tersebut. Tercatat, pertumbuhan ekonomi Negeri Panda telah terkontraksi hingga 6,8% dari sebelumnya tumbuh 6%.
(Baca: Luhut Sebut Stimulus Pemulihan Ekonomi Bertambah Jadi Rp 720 T)
Kondisi ini turut memukul seluruh perekonomian dunia lantaran Tiongkok berkontribusi 18% terhadap produk domestik bruto (PDB) dunia. Sedangkan di dalam negeri, pandemi ini berdampak terhadap turunnya devisa di enam sektor utama penyumbang PDB terbesar.
"Dampak Covid-19 memberikan tekanan terhadap enam sektor yang berkontribusi terhadap 69% dari total seluruh PDB pada kuartal pertama tahun ini," kata Luhut.
Kendati demikian, Luhut masih optimistis pertumbuhan ekonomi akan lebih dibandingkan negara-negara lainnya. Sebab, saat ini pertumbuhannya belum menyentuh level minus.
(Baca: Jokowi akan Lanjutkan Proyek Stategis Nasional meski Pandemi Corona)
"Sedangkan Singapura juga sudah minus 2,2%, jadi kalau dilihat tidak ada negara yang tidak terkena dampak dari Covid ini," kata dia.
Sebelumnya, Luhut tetap optimistis ekonomi Indonesia tetap tumbuh 3% meski terpukul pandemi corona. Berbagai kebijakan untuk menggeliatkan kembali perekonomian tengah dilakukan, salah satunya membangun industri hilirisasi untuk memberikan nilai tambah terhadap produk-produk ekspor Indonesia.
Selain itu, upaya-upaya pemerintah diklaim cukup baik dalam penanganan wabah. Hal ini membuat kepercayaan investor meningkat untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
(Baca: Tiga Bulan Pandemi, Kemenkeu Taksir Kerugian Ekonomi RI Rp 316 Triliun)