Amerika Dianggap Sedang Alami Resesi Ekonomi Imbas Corona

Yuliawati
Oleh Yuliawati
9 Juni 2020, 11:27
resesi, amerika serikat, ekonomi turun, data ekonomi amerika
ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner/foc/cf
Spanduk protes hilangnya pekerjaan dan sulitnya ekonomi di jendela gedung apartemen di lingkungan Columbia Heights di Washington, Amerika Serikat, Senin (18/5/2020).

Amerika Serikat dianggap sudah memasuki masa resesi sejak Februari 2020 dan semakin bertambah parah dengan penyebaran virus corona atau Covid-19. Hal ini disampaikan dalam riset sebuah lembaga penelitian nirlaba National Bureau of Economic Research (NBER), Senin (8/6).

"Belum pernah terjadi sebelumnya penurunan lapangan kerja dan produksi, serta dampaknya ke seluruh perekonomian, menunjukkan periode ini sebagai resesi," kata ahli ekonomi dari NBER dikutip dari AFP, Selasa (9/6).

(Baca: Bank Dunia: Resesi Ekonomi akibat Corona Terburuk Sejak Perang Dunia 2)

Data pemerintah menunjukkan ekonomi AS turun 4,8% pada kuartal pertama 2020. Padahal ketika belum diberlakukannya lockdown atau  penutupan wilayah secara nasional. Kebijakan lockdown baru diberlakukan pada dua minggu terakhir kuartal pertama.

NBER menilai penurunan ekonomi tersebut mengakhiri ekspansi AS terpanjang sejak 1854. Para ahli juga menyebut perlambatan ekonomi saat ini memiliki karakteristik yang berbeda dari perlambatan sebelumnya.

Para ahli ekonomi mendefinisikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang terlihat dalam produksi, pekerjaan, dan indikator lainnya. NBER juga mengkaji kedalaman kontraksi, durasinya dan apakah aktivitas ekonomi menurun secara luas.

(Baca: Lima Negara Maju yang Terancam Resesi Ekonomi Akibat Pandemi Corona)

Di AS, faktor utama penyebab terjadi resesi yakni hilangnya pekerjaan atau bertambahnya pengangguran. NBER mengatakan dari data resmi tentang upah menunjukkan 22 juta pekerjaan hilang pada bulan Maret dan April dengan puncaknya pada Februari lalu.

Bank Dunia memproyeksi ekonomi global pada tahun ini negatif hingga mencapai 5,2% akibat pandemi corona, resesi terdalam sejak perang dunia kedua. Ramalan ini berbanding terbalik dibandingkan outlook yang dirilis Bank Dunia pada Januari 2020 yang memproyeksi ekonomi global tahun ini tumbuh 2,5%.

(Baca: Trump Desak Buka Lockdown saat Kematian Covid-19 di AS Tembus 100 Ribu)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...