Dibayangi Antusiasi Pemulihan Ekonomi, Harga Emas Turun Tipis 0,07%

Image title
9 Juni 2020, 12:27
Ilustrasi, emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. Harga emas di pasar spot tercatat melemah tipis 0,07% menyentuh level US$ 1.697,42 dipengaruhi antusiasme pelaku pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ilustrasi, emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. Harga emas di pasar spot tercatat melemah tipis 0,07% menyentuh level US$ 1.697,42 dipengaruhi antusiasme pelaku pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi.

Harga emas turun tipis, setelah selama perdagangan Senin (8/6) bergerak volatil. Pergerakan harga emas masih dipengaruhi oleh optimisme investor terkait pemulihan ekonomi pasca pelonggaran kebijakan karantina wilayah atau lockdown.

Mengutip Bloomberg, Selasa (9/6) pukul 12.00 WIB, harga emas spot tercatat berada di level US$ 1.697,42 per ons turun tipis 0,07% dibanding harga penutupan sebelumnya. Padahal, selama sesi perdagangan harga emas masih mampu bergerak di atas US$ 1.700 per ons, meski sempat turun ke level US$ 1.695,48 per ons.

Advertisement

"Melihat antusiasme terhadap pertumbuhan aset berisiko, pergerakan harga emas memang dalam tekanan. Namun, pelemahan nilai dolar AS sedikit banyak menahan laju penurunan emas," kata Chief Strategist CMC Markets Michael McCarthy, dilansir dari Reuters, Selasa (9/6).

Optimisme pemulihan ekonomi karena pelonggaran lockdown di sejumlah negara memang menjadi sentimen penekan harga emas. Pasalnya, pemulihan ekonomi, meski bertahap, akan memacu minat investor masuk ke aset berisiko seperti saham dan obligasi.

Pelaku pasar saat ini tengah menunggu hasil pertemuan bank sentral AS atau The Federal Reserve yang berakhir pada hari Rabu (10/6). Pelaku pasar dilaporkan mengantisipasi adanya kebijakan penurunan tingkat suku bunga The Fed besok. Emas cenderung naik ketika suku bunga rendah.

(Baca: Harga Emas Dunia Tertekan, Logam Mulia Antam Stagnan Rp 876 Ribu/Gram)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement