Tokopedia Siapkan Empat Jurus Sambut Normal Baru di Tengah Pandemi
Tokopedia mempersiapkan diri untuk menyambut normal baru (new normal) di tengah pandemi virus corona Covid-19. Startup e-commerce itu menyiapkan empat strategi dalam beroperasi saat era tatanan kenormalan anyar.
Strategi pertama adalah melakukan pendampingan dan edukasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mitra maupun yang belum bergabung dengan Tokopedia. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas produksi hingga pemasaran mereka.
“Jadi tidak hanya sekedar bisnisnya lebih maju, tetapi bisa lebih berani menciptakan peluang di ranah online serta membantu perputaran ekonomi dan pemulihannya,” kata External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya dalam video conference, Rabu (10/6).
(Baca: Riset Facebook: Belanja Online Bahan Pokok Tetap Tren Saat Normal Baru)
Ekhel mengatakan strategi kedua adalah menggelar berbagai kampanye untuk mendorong bisnis UMKM lebih maju. Ia mencontohkan, Tokopedia telah menggandeng lebih dari 1.000 pelaku usaha kopi lokal melalui program #SatuDalamKopi.
"Lewat kampanye ini, kami berharap bisa mendorong lebih banyak masyarakat agar berani menciptakan peluang," ujar Ekhel.
Strategi ketiga adalah memaksimalkan layanan di platform guna memastikan layanan logistik atau pembayaran Tokopedia berjalan lebih baik, Sedangkan langkah terakhir adalah peningkatan fitur. Salah satunya Tokopedia Seller yang diluncurkan akhir April lalu.
Fitur ini merupakan dashboard untuk memantau aktivitas dan informasi terbaru terkait penjualan dalam satu layar. Di dalamnya terdapat navigasi untuk mengakses fitur penting dengan mudah. Selain itu Tokopedia juga melengkapi panel ini dengan quick reply chat supaya bisa membalas pelanggan dengan cepat tanpa membuka aplikasi.
Dari segi konsumen, Ekhel melanjutkan, perusahaan juga terus memberikan sejumlah fitur baru seperti Tokopedia Play untuk mempermudah dan mempercepat proses berbelanja dalam satu klik. "Baik dari sisi buyer dan seller, kami tentu akan terus berinovasi dengan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan mereka," ujar dia.
Sebelumnya Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) mengatakan ada empat bidang startup yang siap menerapkan normal baru. Keempatnya adalah teknologi kesehatan, pesan-antar makanan, e-commerce, dan fintech pembayaran.
"Masyarakat merasa lebih mudah belanja dan membayar lewat smartphone. Produk yang dikeluarkan membuat mereka tetap sustainable," ujar Ketua Amvesindo Jefri R Sirait kepada Katadata.co.id, Rabu (27/6).
(Baca: Kemendag akan Cabut Izin Pelapak di E-Commerce yang Jual Gula Mahal)