Amazon Larang Polisi Pakai Teknologi Rekognition Imbas Kematian Floyd

Desy Setyowati
11 Juni 2020, 07:06
Amazon Larang Polisi Pakai Teknologi Rekognition Imbas Kematian Floyd
Ken Wolter|123RF.com
Ilustrasi, gedung Amazon di Santa Clara, California, Amerika Serikat (AS).

Amazon menghentikan sementara penggunaan teknologi pengenalan wajah Rekognition oleh polisi Amerika Serikat (AS) selama setahun. Moratorium ini dilakukan agar kejadian yang mengakibatkan meninggalnya warga kulit hitam, George Floyd tidak terulang.

"Kami berharap moratorium setahun ini dapat memberi Kongres cukup waktu untuk menerapkan aturan yang tepat, dan kami siap membantu jika diminta," kata Amazon dikutip dari Reuters, Kamis (11/6).

Langkah itu ditempuh Amazon, setelah banyak ahli mempertanyakan keakuratan teknologi pengenalan wajah dalam mengidentifikasi jenis kelamin individu dengan warna kulit yang lebih gelap. Perusahaan mengaku, sudah meneliti hal ini.

Keputusan untuk melarang polisi AS menggunakan Rekognition, kata Amazon, karena perusahaan ingin memastikan perangkat lunaknya itu digunakan secara etis. Bukan karena dikritik para ahli terkait keakuratannya.

(Baca: Orang Terkaya di Dunia Dikritik Konsumen soal Kematian George Floyd)

Namun, Joy Buolamwini, peneliti di MIT Media Lab dan Timnit Gebru sekaligus anggota di Microsoft Research yang menemukan adanya kesalahan dalam sistem pengenalan wajah dari perusahaan teknologi besar, seperti IBM dan Microsoft. Berdasarkan kajiannya pada 2018, kesalahan teknologi ini dalam mengidentifikasi individu berkulit gelap lebih tinggi puluhan poin dibanding ketika mengenali warga kulit putih.

Persoalannya terletak pada set data yang digunakan untuk melatih sistem, menurut laporan New York Times. Sebagaimana diketahui, teknologi seperti mesin pembelajar (machine learning) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) butuh asupan data yang banyak agar hasilnya maksimal.

Dalam studi terpisah pada 2019, Buolamwini dan rekannya Deborah Raji menganalisis Rekognition. Hasilnya, perangkat lunak milik Amazon ini memiliki masalah signifikan dalam mengidentifikasi jenis kelamin individu yang berkulit gelap.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...