Cegah Hoaks, Pengguna Twitter Tak Bisa Retweet Sebelum Baca Konten

Fahmi Ahmad Burhan
12 Juni 2020, 09:45
Cegah Hoaks, Pengguna Twitter Tak Bisa Retweet Sebelum Baca Konten
YouTube
Ilustrasi Twitter

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Twitter mengembangkan fitur, yang membuat pengguna tidak bisa mengunggah ulang (retweet) cuitan, sebelum membaca kontennya. Hal ini untuk mencegah penyebaran disinformasi dan hoaks.

Dikutip dari The Guardian, fitur itu sudah bisa diuji coba di perangkat berbasis Android. Twitter menggunakan prompt yang dapat mengidentifikasi pengguna yang belum membaca konten, namun ingin mengunggah ulang cuitan.

Advertisement

Ketika pengguna akan mengunggah ulang cuitan, sistem akan bertanya apakah benar-benar ingin melakukan retweet. Pemberitahuan itu berbunyi, "berbagi artikel dapat memicu percakapan, jadi Anda mungkin ingin membacanya sebelum Anda tweet.”

(Baca: Facebook hingga Twitter Diminta Lapor soal Hoaks Corona ke Uni Eropa)

Langkah itu untuk mendorong pengguna tidak menyebarkan informasi yang salah atau hoaks. Perusahaan memaksa user untuk membaca terlebih dulu, sebelum mengunggah ulang cuitan.

"Kami sedang menguji coba (cara tersebut),” kata Twitter. Sebab, berdasarkan studi para ilmuwan komputer di Columbia University dan Microsoft pada 2016, 59% tautan yang diunggah di Twitter tidak pernah diklik atau dibaca terlebih dulu.

Studi berbeda pada tahun yang sama menunjukkan, 70% pengguna Facebook hanya membaca judul berita sains sebelum berkomentar.

(Baca: Cek Fakta Cuitan Trump, Bos Twitter Sebut Tak Berupaya Jadi 'Wasit')

Maka dari itu, Twitter menilai bahwa pemberitahuan sebelum retweet tersebut bukan untuk melarang pengguna berekspresi. Ini hanya untuk mendorong user memikirkan kembali tindakan mereka di media sosial.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement