Dana Asing Kembali Kabur dari RI, Rupiah Loyo ke 14.133 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot sore ini melemah 0,81% ke level Rp 14.133 per dolar Amerika Serikat. Rupiah antara lain tertekan akibat aliran modal asing yang keluar dari Indonesia.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang dipublikasikan BI pada pukul 10.00 WIB, mata uang Garuda melemah 243 poin ke level Rp 14.257. Adapun bank sentral mencatat aliran modal asing pada portofolio surat berharga negara dan saham keluar dari Indonesia.
"Berdasarkan data transaksi 8-11 Juni 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 8,04 triliun," tulis Direktur Eksekutif Departamen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resminya, Jumat (12/6).
(Baca: Bank Dunia Peringatkan Risiko RI Ketergantungan Dana Asing )
Perincian, aliran modal asing keluar dari pasar SBN sebesar Rp 7,51 triliun dan pasar saham tercatat Rp 531,66 miliar.
Adapun sejak awal tahun ini tercatat total aliran modal asing keluar mencapai Rp 136,75 triliun. Selain itu, premi risiko Indonesia atau yang biasa disebut Credit Default Swaps (CDS) 5 tahun naik ke 131,96 basis poin per 11 Juni dari 113,59 bps per 5 Juni.
Di sisi lain, BI turut mencatat imbal hasil atau yield SBN 10 tahun naik dari 7,16% menjadi 7,3% pagi ini. Sementara, yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 0,669%.
(Baca: Diaspora Bond, Instrumen Pemerintah Tarik Uang WNI di Luar Negeri)
Rupiah sore ini melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,51%, won Korea Selatan 0,62%, rupee India 0,08%, yuan Tiongkok 0,17%, dan ringgit Malaysia 0,44%.
Sementara itu, dolar Singapura menguat 0,25%, dolar Taiwan 0,11%, peso Filipina 0,02%, dan baht Thailand 0,33%. Hanya dolar Hong Kong yang belum menunjukkan pergerakan.