Dorong Ekspor Makanan, Pemerintah Diminta Fokus Garap Pasar Afrika
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman merekomendasikan pemerintah agar fokus menggarap pangsa pasar di Afrika untuk meningkatkan ekspor makanan olahan. Potensi pasar di sana cukup besar dan belum dimaksimalkan oleh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Gapmmi Stefanus Indrayana mengatakan, Afrika dapat menjadi alternatif pasar baru lantaran ekspor ke Tiongkok dan India tengah terhambat akibat pandemi virus corona. Kendati demikian, pihaknya belum mengetahui berapa potensi nilai ekspor ke benua tersebut.
"Kalau yang potensi besar selain Timur Tengah di Afrika juga besar, selain Tiongkok dan India yang sekarang bariernya juga ada. Sebetulnya dari Gapmmi sangat mendukung kalau mau ekspansi atau menambah ekspor," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (12/6).
(Baca: RI Bersiap Ajukan Sengketa Sawit ke Badan Penyelesaian Sengketa WTO)
Adapun Gapmmi, menurut dia, telah mempersiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman olahan. Beberapa di antaranya. yakni melakukan peningkatan jumlah produk-produk ekspor unggulan seperti biskuit dan makanan ringan, serta mencari ekspansi ke negara-negara baru dengan produk unggulan masing-masing perusahaan.
"Jadi secara keseluruhan kinerja bisnis mungkin masih sedikit turun di kuartal kedua ini, boleh dibilang kami sedang di tahap konsolidasi," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan atau Kemendag tangah mencari pangsa pasar baru untuk meningkatkan ekspor makanan dan minuman. Sebab, ekspor ke pasar utama di Amerika Serikat dan Tiongkok turun akibat pandemi corona.
(Baca: Menaker Sebut 3 Juta Pekerja Dirumahkan dan Kena PHK Imbas Corona )
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan mengatakan pihaknya tengah menjajaki negara-negara potensial agar ekspor makanan dan minuman tetap tumbuh. "Kemendag akan membidik peluang baru melalui ekstensifikasi negara tujuan ekspor ke negara-negara di Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan termasuk Eropa," ujar Kasan melalui siaran pers pada Jumat (5/6).
Untuk menyukseskan program tersebut, Kemendag menggandeng pihak swasta yang berpengalaman menjadi pemain global makanan dan minuman. Salah satu pihak yang diajak kerja sama yakni PT Mayora Indah Tbk.
Mayora merupakan salah satu eksportir terbesar di Tanah Air yang memiliki lebih dari 80 jaringan distributor utama secara global dan mengekspor produk ke lebih dari 100 negara. Pada Februari 2020, perusahaan itu telah mengekspor lebih dari 250 ribu kontainer makanan dan minuman olahan ke berbagai negara.