Erick Thohir Tepis Rumor Pemilihan Pimpinan BUMN Berdasarkan Kedekatan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir menepis anggapan bahwa maraknya pergantian puncuk pimpinan perusahaan pelat merah akhir-akhir ini berdasarkan kedekatan pribadi.
Dia menegaskan bahwa pergantian beberapa pimpinan BUMN berdasarkan parameter objektif yang selalu disampaikannya di beberapa kesempatan kepada media massa sejak pertama kali dilantik menjadi Menteri BUMN pada medio Oktober tahun lalu. Parameter tersebut salah satunya, key performance indicator (KPI).
Artinya, Kementerian BUMN akan menilai apakah para Direksi tersebut memenuhi target yang telah ditentukan atau tidak. Kemudian, Kementerian BUMN akan menyoroti profesionalisme para pimpinan BUMN. Misalnya, apakah kebijakannya berdasarkan sikap profesional sebagai seorang eksekutif atau malah menguntungkan pihak-pihak tertentu saja.
“Klarifikasi, tak semua dirut yang diangkat oleh Menteri BUMN sebelumnya saya ganti. Karena buat saya KPI saja. Targetnya tercapai, kita pertahankan,” kata Erick dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (12/6).
(Baca: Dirut Pertamina Tak Diganti, Erick Thohir: Bu Nicke Pilihan Terbaik)
Dia mencontohkan, ketika merombak beberapa direksi BUMN karya, pihaknya berpatokan pada penilaian internal serta melibatkan Kementerian terkait. Misalnya dalam konteks BUMN karya, dia menerima masukan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Hal ini penting untuk check and balance. BUMN karya dirombak bagian tour of duty. Proses yang kita lakukan sekarang berbeda. Kita ingin tak ada lagi pemikiran Kementerian BUMN seperti menara gading. Artinya, maunya saya saja karena faktor like and dislike,” kata dia.
Menurut Erick saat ini merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) BUMN. Hal ini harus dimulai dari level pimpinan. Sebab, dia menenggarai selama ini persepsi publik mengenai BUMN belum sepenuhnya positif.
Itu sebabnya, Erick juga menginginkan manajemen talent pool atau wahana untuk memilih dan menghasilkan talenta-talenta terbaik sebagai calon anggota manajemen atau pemimpin di lingkungan BUMN diperbanyak. Sebelumnya komposisi pihak eksternal untuk mengisi jabatan di sebuah BUMN hanya 10%.
(Baca: Erick Thohir Copot Direktur Utama Jasa Marga)
“Sekarang 30% boleh dari luar. Supaya ada persaingan sehat. Saya tak ingin lagi dengan direktur ini harganya segini, direktur ini harganya segini. Sudah tak ada lagi. Kalo ada, akan saya copot,” katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan besar-besaran pada pimpinan BUMN. Dalam sepekan, Erick merombak empat BUMN yakni Adhi Karya Tbk, PT PP Tbk, Hutama Karya, dan Waskita Karya Tbk.
Selain itu, Erick Tohir juga mencopot Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Desi Arryani dan menggantikannya dengan Subakti Syukur, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi Jasa Marga. Terbaru, 11 direksi Pertamina dipangkas menjadi hanya 6 direksi, termasuk direktur utama yang masih dijabat Nicke Widyawati.