GE Aviation Resmi Pasok Mesin Jet Tempur Kolaborasi Korea-Indonesia

Image title
12 Juni 2020, 08:57
Ilustrasi, pesawat jet tempur. GE Aviation resmi memasok mesin jet tempur kolaborasi Korea Selatan dan Indonesia, KFX/IFX, namun proyek kemungkinan lambat karena Indonesia menunggak biaya pengembangan.
tni-au.mil.id
Ilustrasi, pesawat jet tempur. GE Aviation resmi memasok mesin jet tempur kolaborasi Korea Selatan dan Indonesia, KFX/IFX, namun proyek kemungkinan lambat karena Indonesia menunggak biaya pengembangan.

Pengembangan jet tempur kolaborasi Korea Selatan dan Indonesia, KFX/IFX, makin maju dengan ditetapkannya GE Aviation sebagai pemasok mesin. Meski demikian, program ini masih menemui kendala, karena Indonesia masih menunggak kontribusi pengembangan.

Melansir Defense News, Selasa (9/6), GE Aviation mengumumkan pengiriman mesin jenis F414-GE-400K ke Korea Aerospace Industries (KAI) untuk pengembangan jet tempur KFX/IFX.

Advertisement

"GE Aviation sangat senang mencapai tonggak penting ini dalam program KFX/IFX dan kerja sama ini mencerminkan hubungan yang kuat antara kami dengan mitra di Asia Timur," kata General Manager GE Medium Combat and Trainer Engines Department Al DiLibero, dilansir dari Defense News.

Nantinya, GE Aviation akan memasok sebanyak 240 mesin F414-GE-400K ditambah suku cadang, untuk memberi daya pada 120 jet KFX/IFX yang tengah dikembangkan Korea Selatan dan Indonesia.

Sebanyak 15 mesin dan enam prototipe diharapkan akan diproduksi untuk program pada 2021, dengan penerbangan pertama diharapkan pada 2022. Pengembangan diharapkan akan selesai pada 2026.

Sekadar informasi, mesin F414-GE-400K juga digunakan untuk beberapa jet tempur modern, seperti F-18 E/F Super Hornet asal Amerika Serikat (AS), SAAB JAS-39 Grippen asal Swedia dan jet tempur India HAL Tejas Mark-2.

Meski demikian, laju pengembangan proyek senilai 18 triliun won atau Rp 212,08 triliun ini kemungkinan besar akan lambat, mengingat Indonesia sebagai mitra pengembangan, telah menunda pembayaran yang seharusnya disetorkan April 2020 sebesar 500 miliar won atau Rp 5,89 triliun. Dalam kerja sama ini, Indonesia bertanggung jawab terhadap 20% biaya pengembangan.

(Baca: Proyek Jet Tempur KFX/IFX yang Dapat Lampu Hijau Mahfud MD)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement