Maskapainya Digoyang Pandemi, Susi: Kondisi Saat Ini Paling Sulit
Dampak pandemi virus corona Covid-19 terhadap bisnis juga dirasakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Maskapainya yakni Susi Air harus berhenti beroperasi sejak dua bulan lalu karena larangan terbang dan berakibat tidak ada pemasukan usaha.
Dia lalu kembali menceritakan kondisi Susi Air saat ini yang terpaksa menutup beberapa kantor cabang hingga merumahkan banyak karyawannya. Ia juga mulai berpikir untuk mencari sumber pendapatan baru akibat situasi ini.
“Ini kondisi ekonomi tersulit sepanjang saya bekerja dan usaha,” kata Susi dalam sebuah diskusi virtual yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jumat (12/6). "Total dua bulan, nol penerbangan," ujarnya.
(Baca: Susi Air PHK Karyawan Imbas 99% Penerbangannya Berhenti Saat Pandemi)
Susi juga merasakan adanya ketidakpastian kapan ekonomi kembali pulih usai terdampak corona. Dia mengatakan jika kondisi semakin parah, bisa saja bisnisnya harus tutup total. “Kalau tidak kembali, ya harus shutdown total, give up, pailit,” ujarnya.
Situasi dirasakannya saat ini semakin sulit karena Susi Air tetap menanggung beban biaya administrasi rutin kepada otoritas terkait. Beberapa di antaranya adalah pembayaran perpanjangan izin operasional pilot, pesawat, hingga keamanan (security clearance).
“Kami defisit, sampai Juni masih mempertahankan pembayaran kewajiban karyawan dan stakeholder,” kata dia.