Kasus Covid-19 Bertambah 1.014 Orang, Paling Banyak di Lima Provinsi
Pemerintah mengungkapkan penambahan kasus baru Covid-19 mencapai 1.014 kasus pada hari ini (13/6). Penambahan kasus tersebut paling banyak terjadi di lima provinsi.
Dengan penambahan kasus baru itu, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 37.420 orang. Juru bicara nasional penanganan corona Achmad Yurianto mengatakan Jawa Timur menjadi provinsi paling banyak mengalami lonjakan kasus dengan laporan 176 kasus baru dan 252 orang sembuh.
Kedua, Sulawesi Selatan dengan kasus baru 125 orang, dan sembuh 36 orang. Ketiga, Kalimantan Selatan dengan 123 orang positif baru dan dan 22 orang sembuh.
Provinsi DKI Jakarta juga tercatat mengalami peningkatan jumlah kasus baru sebanyak 121 orang dengan 59 orang sembuh. Terakhir, Sumatera Utara melaporkan 94 kasus baru dan tidak ada laporan sembuh.
"Penambahan kasus tidak merata di seluruh provinsi," kata Yuri dalam konferensi video pada Sabtu (13/6). Menurut Yuri, ketidakmerataan itu disebabkan oleh epidemiologi di tiap daerah yang juga berbeda-beda.
(Baca: Ahli Dokter Paru Nilai Normal Baru Belum Bisa Diterapkan Nasional)
(Baca: Salip Jakarta, Jatim Catat Angka Kematian Tertinggi Akibat Corona)
Di sisi lain, ada 18 provinsi yang melaporkan penambahan kasus di bawah 10 orang. "Bahkan ada lima provinsi laporkan tidak ada penambahan kasus sama sekali," ujarnya.
Menurut Yuri, seiring berjalannya waktu, penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia bukan lagi disebabkan penularan dari luar negeri atau imported case. "Sekarang sudah jadi local transmission, ini menjadi upaya kami," ujarnya.
Hari ini, menurut catatan pemerintah, ada 563 total kasus sembuh. Sehingga pasien sembuh dari Covid-19 mencapai 13.776 orang. Angka tersebut ada di kisaran 53,8% dari kasus Covid-19 yang sudah dirawat.
Sedangkan kasus meninggal hari ini bertambah 43 orang menjadi 2.091 orang. Tingkat kematian karena kasus Covid-19 di Indonesia sebesar 5,78%.
Menurut Yuri, tingkat tes Covid-19 di Indonesia masih tergolong rendah, yakni 1.752 tes per 1 juta penduduk. "Namun ini bukan berarti menunjukkan kesan pemerintah tidak serius, ini karena negara kita cukup luas. Mobilitas orang membawa penyakit cukup besar," ujar Yuri.
(Baca: Anies Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta karena Tes Massal)