Brasil Umumkan 21.704 Kasus Baru Covid-19 dalam 24 Jam

Pingit Aria
14 Juni 2020, 12:02
Bruno Kelly Penggali kuburan berjalan di pemakaman Parque Taruma, ditengah pandemi virus corona (COVID-19), di Manaus, Brasil, Kamis (11/6/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Bruno Kelly/pras/dj
Bruno Kelly Penggali kuburan berjalan di pemakaman Parque Taruma, ditengah pandemi virus corona (COVID-19), di Manaus, Brasil, Kamis (11/6/2020).

Brasil mengumumkan 21.704 kasus baru virus corona dan 892 kematian baru dalam 24 jam pada Sabtu (13/6). Angka tersebut menambah jumlah kumulatif infeksi Covid-19 di Negeri Samba menjadi 850.514 kasus. Sementara total kematian akibat Covid-19 di sana kini mencapai 42.720 orang.

Brasil menjadi negara kedua dengan beban kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Di posisi puncak, Amerika Serikat telah melaporkan lebih dari dua juta kasus, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Brazil pertama kali mengonfirmasi kasus virus corona pada 26 Februari. Namun, Negara ini dengan cepat naik di daftar negara-negara dengan jumlah kasus tertinggi dan jumlah kematiannya. Brasil, negara terbesar di Amerika Latin, kini menjadi pusat penyebaran wabah.

(Baca: Berharap Pemulihan Ekonomi dengan Vaksin Normal Baru)

Sejak awal, Presiden Jair Bolsonaro meremehkan virus ini. Di awal krisis, dia tampil di TV dan menyebutnya sebagai flu kecil dan menuduh media histeria akan wabah yang terjadi. Ketika ditanya tentang angka kematian akibat virus corona pada April silam, Bolsonaro menjawab ringan, "Saya bukan penggali kubur".

Pesannya tetap sama, langkah-langkah karantina dan efek dominonya terhadap ekonomi akan lebih buruk daripada efek dari virus itu sendiri. "Dia tidak ingin dilihat sebagai orang yang bertanggung jawab atas apa yang mungkin menjadi krisis ekonomi terburuk dalam sejarah Brasil," kata Oliver Stuenkel, Profesor Hubungan Internasional di Yayasan Getulio Vargas di Sao Paulo, dikutip Reuters.

Di tengah tambahan kasus positif Covid-19 yang terus memuncak, Brasil pun mulai membuka toko-toko dan mal pada pekan ini. Di pihak lain, beberapa kelompok menggelar unjuk rasa untuk menuntut agar pemerintah lebih serius menangani pandemi.

(Baca: Bank Dunia: Resesi Ekonomi akibat Corona Terburuk Sejak Perang Dunia 2)

Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...