Carrefour Gandeng Google Rilis Layanan Belanja Berbasis Suara
Raksasa ritel asal Perancis, Carrefour, menggaet Google untuk meluncurkan layanan berbelanja bahan makanan atau grocery berbasis suara. Selain untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19, layanan ini juga bertujuan untuk mempercepat ekspansi perusahaan ke segmen e-commerce makanan.
Mengutip Reuters, Selasa (16/6), layanan belanja ini bakal bekerja melalui bantuan Google Assistant. Teknologi ini telah dikembangkan sejak Juni 2018 silam, sebagai bagian dari kemitraan strategis dua perusahaan ini.
"Inovasi yang dikembangkan dengan Google ini akan semakin mempercepat ekspansi e-commerce Carrefour," ujar Direktur Eksekutif Carrefour untuk E-Commerce, Data dan Transformasi Digital Amelie Oudea-Castera, dikutip dari Reuters.
Sebagai informasi, Carrefour berada di tengah-tengah perbaikan global untuk meningkatkan penjualan dan laba. Perusahaan berencana untuk berinvestasi sebesar 2,8 miliar euro atau sekitar Rp 44 triliun dalam perdagangan digital pada akhir tahun ini dalam menghadapi persaingan dengan Amazon.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan e-commerce makanan perusahaan menjadi 4,2 miliar euro pada 2022 dari 1,3 miliar euro pada 2019 dan 1 miliar euro pada 2018.
Adapun, layanan belanja berbasis suara itu akan memungkinkan pengguna yang mengintegrasikan akun Google dengan akun Carrefour untuk menambahkan item ke daftar belanja dengan mengucapkan kata-kata umum, seperti mentega atau susu, atau nama produk atau merek.
Google Assistant, yang terhubung ke inventaris e-niaga Carrefour, kemudian mengonversi daftar itu ke dalam keranjang (cart) belanja yang tersedia di situs web Carrefour.fr.
(Baca: Google Segera Luncurkan Pusat Data di Indonesia pada 24 Juni)
Item spesifik yang ditambahkan ke keranjang belanja oleh Google Assistant akan mencerminkan preferensi produk pengguna, sambil memberi opsi untuk menghapus, memodifikasi, atau menambahkan produk.
Setelah keranjang belanja dikonfirmasi di Google Assistant, pengguna otomatis diarahkan ke situs e-commerce Carrefour untuk menyelesaikan pesanan, mengonfirmasi slot dan metode pengiriman. Kemudian membayar dan bisa mendapatkan benefit dari poin loyalitas.
Pelanggan juga bisa menggunakan fitur 'berbagi' dalam layanan ini. Artinya, list belanja bisa dibagikan ke orang-orang yang telah dipilih, seperti anggota keluarga, sehingga orang tersebut bisa menambah item dalam list daftar belanja.
Jika pelanggan menginginkan layanan ini digunakan secara personal, maka di menu setting bisa diatur pengenalan suara hanya bereaksi pada suara pengguna.
Pengguna dapat menarik persetujuan mereka kapan saja dan melepaskan akun mereka, sehingga Carrefour tidak akan lagi membagikan riwayat pembelian pelanggan dengan Google.
Kemudian, Google akan menghapus semua data yang pernah ditransfer oleh Carrefour. Mode penghapusan ini dapat terjadi secara otomatis, apabila layanan berbasis suara tidak digunakan selama 30 hari.
(Baca: Google, Facebook dan Microsoft Kolaborasi Berantas Pelecehan Seksual)