Rupiah Menguat ke Rp 14.062 di Tengah Ancaman Gelombang Kedua Corona
Nilai tukar rupiah menguat 0,14% ke level Rp 14.062 per dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini, Kamis (18/6). Penguatan mata uang Garuda terjadi di tengah peningkatan kekhawatiran gelombang kedua virus corona atau Covid-19.
Selain rupiah, beberapa mata uang Asia mencatatkan penguatan terhadap dolar AS, seperti yen Jepang, yang menguat 0,21%, dolar Taiwan menguat tipis 0,03%, rupee India 0,06%, dan ringgit Malaysia menguat 0,06%.
Namun, beberapa mata uang Asia lainnya tercatat melemah, seperti dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,01%, dolar Singapura melemah 0,08% dan won Korea Selatan melemah 0,1%.
Pelemahan nilai tukar juga terjadi pada peso Filipina, yuan Tiongkok dan baht Thailand. Ketiganya melemah masing-masing 0,01%, 0,08% dan 0,06% terhadap dolar AS.
Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan, sentimen risk-off kembali meningkat di pasar keuangan global pada sesi perdagangan AS semalam, seiring dengan kekhawatiran gelombang kedua Covid-19 di berbagai dunia.
"Sentimen risk-off mendorong dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama, kecuali aset safe haven," kata Josua kepada Katadata.co.id, Kamis (18/6).
(Baca: Konflik India-Tiongkok Mereda, Rupiah Menguat ke Rp 14.082 per Dolar)